Home > Artikel > Catatan Dari Konvensi Global Peace di Manila 2017
ArtikelBerita dan Kegiatan

Catatan Dari Konvensi Global Peace di Manila 2017

Mantan Presiden Filiphina
Mantan Presiden Filiphina – Maria Gloria Macaraeg Macapagal Arroyo

Oleh: Ahmad Syai’i Mufid/FKUB DKI Jakarta

Ketika FKUB Provinsi DKI Jakarta menyelenggaran Sekolah Agama-Agama dan Bina Damai, Desember 2016 Fukuda direktur Yayasan Global Peace Indonesia datang dan melihat kegiatan tersebut. Fukuda mengapresiasi SABDA. Fukuda menyatakan SABDA dapat menjadi model dunia untuk membangun perdamaian. Beliau pun menyatakan akan mengundang FKUB Provinsi DKI dalam even internasional yang akan diselenggaran tahun depan. Bagai ungkapan “bak dipucuk ulampun tiba” kerja yang diapresiasi saja bagi FKUB sudah senang, apa lagi diberikan penghargaan, undangan berpartisipasi dalam konvensi internasional global peace.

Global peace connvention 2017 adalah perhelatan besar. Ribuan anak muda, perempuan, pebisnis dan tokoh-tokoh agama terlibat dalam kegiatan tersebut. Semua menginginkan terwujudnya perdamaian dunia. Semboyannya One Family under God, dijabarkan dalam bentuk; interfaith cooperation, family as school of love dan building culture of service. Kerjasama antariman, keluarga adalah sebagai sekolah cinta dan membangun budaya melayani. Tiga pilar perdamaian global tersebut dibahas dalam konvrnsi selama 4 hari.

Untuk kaum muda diisi materi dan motivasi bagaimana menjadi entrepreneur dan pimimpin yang inovatif. Bagaimana pendidikan bersifat transfirmatif juga merupakan isu besar yang dibahas pada konvensi untuk kalangan muda?  Para pebisnis didorong bagaimana agar dunia perdagangan peka terhadap masa depan umat manusia. Bisnis yang beretika, tidak merusak alam dan kemanusiaan.

Delegasi dari FKUB Provinsi DKI Jakarta, Pdt. Manuael Raintung, H. Taufiq Rahman dan KH. Ahmad Syafii Mufid (fkub/budi)
Delegasi dari FKUB Provinsi DKI Jakarta, Pdt. Manuael Raintung, H. Taufiq Rahman dan KH. Ahmad Syafii Mufid (fkub/budi)

Tentu yang paling menarik dalam Global Peace Convention 2017 adalah interfaith peacebuilding. Utusan FKUB menjadi peserta interfaith conversation. Mengikuti perbincangan mulai dari pembukaan hingga penutupan. Sambutan presiden Global Peace Foundation ( GPF), Dr. Moon dan juga mantan presiden Pilipina, Maria Gloria Macaraeg Macapagal Arroyo menunjukkan eksistensi dan visi perdamaian dunia yang luar biasa. Diskusi atas paparan nara sumber dari berbagai negara, mulai dari Indonesia, India, Irlandia dan Nigeria. Pengalaman bina damai menunjukkan keberhasilannya. Irlandia berdamai setelah terlibat perang betahun-tahun demikian pula Nigeria. Rencana selanjutnya GPF akan bekerja untuk perdamaian dunia. Perdamaian abadi India Pakistan serta satu Korea adalah obsesi GPF.

Banyak hal yang bisa diambil pelajaran oleh FKUB Provinsi DKI Jakarta dari konvensi ini. Penyelenggaran even besar ini nyaris sempurna. Tidak ada kejadian yang di luar rencana. Jumlah peserta hingga 1500 orang dari 42 negara dapat dilayani dengan baik. Panitia yang ramah, pembicara kelas dunia dan fasilitas konsumsi dan akomodasi menambah bobot pertemuan ini. Komunikasi dan kerjasama adakah kunci utama even ini.