(FKUB Jakarta)– FKUB Provinsi DKI Jakarta dinobatkan sebagai penerima Harmony Award Tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dalam rangka peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag ke-75, pada Senin pagi (05/01/2021), di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Berdasarkan keterangan Ketua FKUB DKI Jakarta Prof. Dr. KH. Dede Rosyada, MA, FKUB DKI Jakarta mendapatkan penghargaan tersebut karena dianggap dominan dalam menjaga kerukunan, melakukan inovasi, membangun kerjasama yang baik, dan sangat aktif meski di tengah pandemi covid-19.
“Jadi, FKUB DKI Jakarta tahun ini mendapatkan award dari Kementerian Agama, dalam hal ini PKUB, karena beberapa prestasi yang dicapai oleh FKUB DKI (Jakarta) selama setahun terakhir ini. Prestasi yang menonjol menurut mereka ada 4 hal, yaitu dalam kerukunan, inovasi, kerjasama, dan aktif” jelas Prof. Dede kepada Tim Media Fkub.org.
Prof. Dede melanjutkan penjelasannya, pertama, FKUB DKI Jakarta dianggap mampu menjaga kerukunan, karena dalam satu tahun ini tidak terjadi konflik antar umat beragama di DKI Jakarta. Kedua, FKUB DKI Jakarta dianggap cukup inovatif karena FKUB DKI Jakarta berani melakukan program-program di luar tugas pokoknya namun masih terkait dengan kerukunan.
“Biasanya tugas FKUB kan ada 4, yaitu dialog, sosialisasi, rekomendasi, dan aspirasi. Tapi FKUB DKI Jakarta bisa melakukan suatu langkah di luar itu namun terkait dengan kerukunan. Contohnya adalah dialog kebangsaan dengan mengangkat tema ‘Etnis Tionghoa’” ungkapnya.
Masih terkait inovasi, menurut penjelasannya, FKUB DKI Jakarta juga melakukan inovasi terkait definisi kerukunan melalui aksi sosial lintas agama. “Kerukunan itu kan definisinya saling menghargai, menghormati, mengapresiasi perbedaan itu. Tapi FKUB DKI Jakarta melangkah kepada kegiatan-kegiatan aksi yang sifatnya kepedulian sosial lintas agama. Seperti penyaluran bantuan kepada imam atau marbot mushalla yang dibawa oleh seorang tokoh hindu. Simple, tapi simbolistik dan cukup inovatif dalam konteks membangun kerukunan.” Jelas Prof. Dede.
Ketiga, FKUB DKI Jakarta dianggap berhasil dalam mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, majelis-majelis agama, dan institusi lainnya dalam rangka membangun kerukunan.
“Komunikasi antara FKUB dengan majelis-majelis agama, ada KAJ, PGI, WALUBI, PHDI, MATAKIN, juga MUI, selama ini berjalan dengan baik. Jadi, kalau ada hal-hal terkait dengan problem-problem umat Islam, kita mengajak MUI untuk memikirkan hal itu, kalau terkait umat Katolik, kita akan melibatkan KAJ, dan begitu seterusnya. Kami betul-betul menjaga citra keagamaan masing-masing, melakukan komunikasi dan interaksi sosial tanpa intervier kepada masalah agama masing-masing” lanjutnya menceritakan.
Terakhir, FKUB DKI Jakarta dipandang tetap melaksanakan aktivitas meski di tengah tingkat pandemi covid-19 di DKI Jakarta terbilang tinggi. Seperti, melakukan kajian terhadap pengajuan IMB rumah ibadah, melakukan verifikasi lapangan dengan protokol kesehatan, hingga penerbitan rekomendasi rumah ibadah.
“Mungkin hal tersebut yang dianggap oleh panitia bahwa DKI Jakarta pantas mendapatkan Harmony Award tahun ini, di samping memang masyarakatnya relatif lebih harmonis pada satu tahun terakhir ini” tutupnya.(fkub/Dn)