Home > Berita dan Kegiatan > Dr. Abdurahman: “Kakanwil Ada Kepentingan Dengan SABDA”
Berita dan Kegiatan

Dr. Abdurahman: “Kakanwil Ada Kepentingan Dengan SABDA”

IMG_0277(JAKARTA-FKUB)Penyelenggaraan Sekolah Agama-Agama Dan Bina Damai (SABDA) FKUB Jakarta telah usai dan  ditutup secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta – Dr. H. Abdurahman.(8/4/2016) di SGB Learning Center –Cilember – Bogor.

Kemenag dalam sambutannya mengatakan, SABDA ini mampu menumbuhkan rasa kerukunan dan perdamaian. Karena kerukunan dan perdamaian sangat penting untuk NKRI. Bahwa suasana batin peserta setelah mengikuti SABDA ini seperti terlahir kembali sebagai warga Indonesia.

“Ini menjadi modal dasar untuk menjadikan Jakarta yang damai, Jakarta yang beradab, Jakarta yang berintegritas”.

Kami selaku Kakanwil Kemenag Jakarta selalu mendorong setiap kegiatan seperti ini. bahkan insya Allah dan mohon  Do’anya bahwa diakhir tahun ini kita akan menyiapkan kegiatan seperti ini akan tetap level Nasional. Kalau misalnya dalam kesempatan ini ada bentuk keseriusan peserta dengan rela memberikan kontribusi untuk dapat mengikuti kegiatan SABDA III ini sangat luar biasa, dan tidak dipunyai oleh sekolah-sekolah lain.

Kakanwil memanbahkan, Kementerian agama mempunyai kepentingan terhadap SABDA, yaitu peserta dapat mengimplementasikan semua yang telah didapat selama mengikuti SABDA untuk kehidupan sehari-hari. Kehidupan yang harmonis selama mengikuti SABDA bisa ditularkan kekeluarga, lingkunagan dan Jakarta, sehingga membuat kerukunan antar umat beragama di Jakrta semakin mantab, lanjutnya.

Mantan Kakanwil Kemenag Lampung ini tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada FKUB Jakarta, yang selalu melakukan interaksi, terus melakukan dialog, terus melakukan aktivitas yang menjadikan Jakarta aman dan damai.

Kemajemukan di Jakarta ini menjadi potensi untuk tidak rukun, untuk menjadi disintegrasi. Sehingga potensi konflik di Jakarta ini sangat besar. Dengan kecerdasan dan intelektual masyarakat Jakarta sudah sangat tinggi, serta kesadaran kerukunan antar umat beragama di Jakarta sangat baik, sehingga potensi konflik itu bisa dikalahkan.

“ Masyarakat Jakarta, memiliki semangat yang tinggi untuk menjadikan Jakarta menjadi Barometer kerukunan antar umat beragama di Indonesia” tandasnya.

Sekolah Agama-Agama Dan Bina Damai (SABDA) angakatan Tiga ini dilaksanakan selama lima hari, dari tanggal 4-8 April 2016 di SGB Learning Center dengan jumlah peserta 34 orang dari utusan majelis agama islam, Kristen, Katolik, Buddha, Khonghucu, utusan dari penyuluh agama Non PNS serta Bimas Islam, Bimas Katolik, Bimas Hindu, Bimas Buddha dari Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta.

Adapun Materi dan Narasumbernya adalah:

  1. Agama-agama dan Ajaran Kerukunan: Agama Islam, Agama Khonghucu, Agama Hindu, Agama Buddha, Agama Katholik, dan Agama Kristen, (Tokoh Majelis Agama FKUB Jakarta)
  2. Orientasi dan Membangun Suasana Kebersamaan: perkenalan, harapan dan kekhawatiran serta kontrak belajar – Siswo (PUSAD Paramadina)
  3. Agama-agama Lokal – Samsul Maarif (CRCS UGM)
  4. Diskusi Kelompok: Titik Temu Ajaran Bina Damai Agama
  5. Konstitusi, UU danPeraturanKeagamaan: Agama dalam UUD 1945, UU HAM, SIPOL, ADMINDUK dan PNPS No.1 Tahun 1965, – Zainal Abidin Bagir (CRCS UGM)
  6. Agama, Kekerasan, dan Perdamaian – Zainal Abidin Bagir (CRCS UGM)
  7. Agama, Kekerasan, dan Perdamaian – Iksan Ali Fauzi (PUSAD Paramadina)
  8. Diskusi Kelompok: Posisi Agama dalam Negara Republik Indonesia
  9. Manajemen dan Resolusi Konflik: Strategi Membangun Kerukunan Umat Beragama – Ihsan Ali Fauzi (PUSAD Paramadina)
  10. Role Playing FKUB: Peserta Melakukan Peran Dialog dan Menampung Aspirasi; Sosialisasidan Proses Penerbitan Rekomendasi Tingkat Kota/Kabdan Provinsi
  11. FKUB, Pemolisian Konflik Keagamaan dan Solusinya di Indonesia – Irsad R (PUSAD Paramadina)
  12. Diskusi Potensi Konflik di Provinsi DKI Jakarta – Taufiq Rahman Azhar (FKUB Jakarta)
  13. WawasanKebangsaan,MeneguhkanKomitmenKebangsaan – Franz Magnis Suseno
  14. Penyelesaian Kasus Konflik Agama di Tolikara, Papua, dan Singkil, Aceh: Pendekatan Kearifan Lokal – Haidar Ali Ahmad – Litbang Kementerian Agama
  15. Forum Kerukunan Umat Beragama: Sejarah, Tugas,Pembentukan, Susunan Pimpinan dan Anggota – Syarief Tanudjaya, SH (FKUB Jakarta)
  16. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Kerukunan – Hanifah & Firdaus (Aman Indonesia & Solidaritas Korban)
  17. Manajemen Dialog Berbasis Komunitas untuk Kerukunan Umat Beragama – Ahmad Syafii Mufid (FKUB Jakarta)
  18. Membangun Kerja Sama FKUB dan Polisi Mencegah Kekerasan Berbasis Kebencian (Hate Crime) – Irvan Abubakar (
  19. MenyusunAction PlanScenario: Penyelesaian Masalah Rumah Ibadat, Penerbitan Rekomendasi dan membangun budaya damai – Tri GUnawan Hadi + Romo Antonius Suyadi (FKUB Jakarta)
  20. Dialog Kerukunan Umat Beragama di Provinsi DKI Jakarta – Dr. H. Abdurrahman, M.Sc ( Kakanwil Kemenag Jakarta)