Progresif – Jakarta. Menyambut dan mensukseskan pesta Demokrasi Pemilu Legislatif dan Presiden / Wakil Presiden 9 April 2014 yang akan datang, semua pihak mengharapkan agar Pesta Demokrasi tersebut bisa berjalan Lancar dan Aman sesuai yang sudah direncanakan serta bisa menghadirkan para Pemimpin atau Wakil-wakil Rakyat yang Amanah dan Berbudi Yang Luhur.
Harapan tersebut juga diinginkan Lembaga Forum Kerukunan Umat Beragama khususnya Provinsi DKI Jakarta. Ketua FKUB DKI Jakarta, DR. KH. Ahmad Syafi’i Mufid menjelaskan, untuk mensukseskan Pemilu 2014 Legislatif maupun Presiden / Wakil Presiden, diharapkan semua masyarakat Indonesia diwajibkan menggunakan hak pilihnya dan jangan Golput, karena kalau Golput akan menyesal 5 Tahun yang akan datang. Sehingga dibutuhkan peranan para tokoh agama untuk memberikan pencerahan atau pembelajaran kepada masyarakat, agar Pemilu kali ini berjalan dengan lancar dan aman serta masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya, ungkap Syafi’i Mufid saat menjadi pembicara Dialog Lintas Agama Sukseskan Pemilu 2014 dalam rangka Perayaan Imlek 2565 di Klenteng “Kong miao” Taman Mini Jakarta, belum lama ini yang dihadiri Kepala Kesbangpol DKI Jakarta, H. Fathillah, Kanwil Kemenag Provinsi DKI, anggota FKUB se-DKI, Penasehat dan masyarakat.
Terkait alam Demokrasi saat ini yang sangat terbuka, apabila kita tidak suka dengan pemimpin yang sudah kita pilih, sebaiknya kita jangan menghina, contohnya kalau kita tidak suka dengan Presiden SBY seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu ada demo di Bundaran Indonesia (HI) kalau Presiden SBY disamakan seperti gambar Sapi, hal ini sangat disayangkan dan FKUB DKI Jakarta sangat mengecam tindakan tersebut karena tidak sesuai dengan norma-norma Agama yang berlaku di Indonesia.
“Apabila kita tidak senang dengan Pemimpin atau Wakil-wakil Rakyat yang sudah dipilih, ya salah kita sendiri, akan tetapi terus kita jangan menghina seenaknya sendiri, untuk seterusnya ya jangan dipilih lagi untuk menjadi Pemimpin,” tegas Ketua FKUB ini yang disambut tepuk tangan para hadirin.
Lanjutnya, Presiden atau siapapun tidak harus direndahkan dan di hina tapi harus dilindungi karena Presiden SBY adalah Lambang Negara, makanya dihimbau untk memilih Pemimpin atau Wakil-wakil Rakyat yang Amanah dan Berbudi Luhur dan tidak usah dibayar yang penting betul-betul Pemimpin atau Wakil-wakil Rakyat yang Amanah dan Berbudi Luhur, tegasnya.
Ditambahkan Syafi’i, meskipun FKUB mempunyai peranan sangat penting untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat sampai ke pelosok Nusantara tidak mengeluhkan kondisi anggaran yang saat ini belum ada dari Pemerintah, tapi akan terus Sosialisasi dengana menggunakan dana Swadaya para Pengurus maupun anggota karena hala tersebut sudah biasa dilakukan FKUB dalama menjalankan tugas pokok memberikan pencerahan keseluruh elemen masyarakat agar suasana Bangsa Indonesia khususnya DKI Jakarta kondusif.
Namun untuk kelancaran tugas, saat ini FKUB sudah mengajukan usulan program dan audensi ke Gubernur dan Gubernur sudah mengintruksi Badan Kesbangpol untuk segera memperhatikan FKUB agar dana yang sudah di alokasikan segera dikeluarkan, bahkan sudah menemui Dewan Pembina yang sekaligus Wagub serta mengintruksi agar di kawal sampai ke DPRD karena pencairan program anggaran harus melalui persetujuan DPRD dan sebaliknya DPRD juga meminta agar mengawal, sehingga semua sudah saling mengawal, paparnya.
Masih dikatakannya, mudah-mudahan setelah usulan FKUB disetujui Gubernur, semua kegiatan yang selama ini Swadaya akan diganti tapi kalau tidak disetujui ya tidak masalah karena FKUB sudah biasa menjalankan program dengan dana Swadaya, pungkas Syafi’i yanag di aminin para hadirin. (MR)