Home > Berita dan Kegiatan > FKUB DKI Jakarta Belajar Mengelola Konflik dari Sulawesi Utara
Berita dan Kegiatan

FKUB DKI Jakarta Belajar Mengelola Konflik dari Sulawesi Utara

Sulawesi Utara sebagai cerminan kerukunan beragama di Indonesia, daerah yang dihuni 75 persen beragama Kristen namun bisa hidup damai, saling menghormati dan saling menghargai perbedaan.

(FKUB-Jakarta) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja ke provinsi Sulawesi Utara, provinsi yang mempunyai slogan “ Torang Samua Ba’saudara”, yang artinya “Kita semua bersaudara”.

Dalam pertemuan dengan pejabat, pengurus FKUB, BKSAUA, tokoh agama dan tokoh masyarakat (3/10/2015) di ruang pertemuan kantor Gubernur Sulawesi Utara, Ahmad Syafi’i Mufid – Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta dalam sambutannya mengatakan kunjungan kerja ini bertujuan untuk dapat melihat kondisi Sulawesi Utara khususnya Manado dan sekitarnya dengan mata kepala sendiri, “Karena FKUB Provinsi Sulawesi Utara dipandang hidup dan maju dalam urusan Kerukunan Umat Beragama”.

Selanjutnya kami juga ingin tau bagaimana daerah Sulawesi Utara dapat mengelola konflik, karena banyak isu yang muncul bahwa Sulawesi Utara akan menjadi next target kerusuhan selanjutnya, imbuh Syafi’i Mufid.

Dalam kesempatan itu sambutan Gubernur Sulawesi Utara dibacakan oleh dr Bahagia R Mokoagouw Kepala Bidang Kesra Provinsi Sulawesi Utara : menyampaikan kondisi geografis Sulut, dimana di Sulut merupakan masyarakat majemuk tapi toleran dengan berbagai etnis adat istiadat dan keberagaman, ini merupakan anugrah dan dinamika kebidupan yang dapat hidup rukun dan damai, ini terlihat di berbagai aktifitas masyarakat sulut.

“Masyarakat Sulut sarat dengan kearifan lokal ini merupakan faktor penting untuk menjaga kerukunan yang telah terjalin dengan baik sampai saat ini”, akan tetapi tidak menutup kemungkinan ada upaya untuk merusak kedamaian yang ada di Sulut, maka dari itu Pemerintah Prov. Sulawesi Utara terus memberikan pemahaman secara mendalam ke masyarakat tentang arti kerukunan beragama imbuhnya.

dr Bahagia R Mokoagouw menambahkan “Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus membangun sinergitas dengan FKUB Sulut, BKSAUA dan Tokoh-tokoh agama sehingga dapat menjaga dan terus meningkatkan kerukunan yang ada di sulut”, dengan falsafah “Torang Samua Basudara” yang telah terpatrih di masyarakat Sulut”.

Pengurus FKUB DKI Jakarta yang turut dalam kunjungan kerja ke Sulawesi Utara antara lain: KH. Ahmad Syafi’i Mufid, H. Syarief Tanudjaya, Rudy Pratikno, Pdt. Manuel Raintung, Pdt. Ferry, H. Qhatamas, H. Elisman Iljas, H. Astamar, H. Sjahroni, H. Aris Banadi, Dr. H. Syamsul Ma’arif, Pdt. Liem Wira Wijaya, Hatsu Ong Wijaya, M. Aksan, Eko Budiono, dan para pendamping.

Sementara yang menerima dari Sulawesi Utara: Ketua FKUB Sulut DR Nico gara beserta pengurusFKUB Sulut, Kakanwil Kemenag Sulut diwakili oleh Jans Rumondor, serta tokoh-tokoh agama di Sulut.

Manado (3/11/2015) Ketua FKUB DKI Jakarta KH. Ahmad Syafi’I Mufid menerima cendramata dari Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Utara – Dr. Nico Gara didampingi oleh Kepala Bidang Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sulawesi Utara. (fkub/budi)