Home > Berita dan Kegiatan > Khonghucu Mampu Menerima Pluralisme
Berita dan KegiatanKonghucu

Khonghucu Mampu Menerima Pluralisme

IMG-20160623-WA0040
(FKUB-JAKARTA) Matakin DKI Provinsi Jakarta menyelenggarakan acara Dialog Lintas Agama Dan Buka Puasa Bersama bekerjasama dengan FKUB Provinsi DKI Jakarta, Kamis (16/62016).
Kegiatan ini untuk menjalin tali silaturahmi dengan para tokoh lintas agama dan FKUB, bertujuan agar masyarakat dapat melihat hubungan yang harmonis yang terjalin  begitu indahnya antar umat beragama, hal tersebut dikatakan oleh Js, Liliany Lontoh selaku Ketua Matakin Provinsi DKI Jakarta.
Adanya sikap toleransi yang tinggi dan saling menghargai antar umat beragama sehingga dapat tercipta kerukunan dan kedamaian di Indonesia khususnya di DKI Jakarta, disampaikan pada saat diwawancari di Klenteng Khong Miao TMII-Jakarta.
“Dengan adanya silaturahmi dapat mempererat tali persaudaraan”.
Js. Liliany menambahkan, Agama Khonghucu mengajarkan dalam hidup bermasyarakat seseorang harus bersikap tenggang rasa. Ketika seorang murid Nabi Kongzi bertanya,” Adakah suatu kata yang boleh menjadi pedoman sepanjang hidup ? Nabi bersabda,” Itulah Tepasarira ! Apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain” (Sabda Suci Jilid XV: 24).
“Seorang yang berperi Cinta Kasih ingin dapat tegak, maka berusaha orang lainpun tegak; ia ingin maju, maka berusaha agar orang lainpun maju”. (Sabda Suci Jilid VI:30,3).
Semua manusia sederajat dan sama dihadapan Tian /Tuhan dan sebagai “mandataris” Tuhan di dunia ini, manusia berkewajiban satya menjalankan Firman-Nya dengan mencintai sesamanya tanpa memandang latar belakangnya dan cinta kepada alam lingkungan hidupnya, lanjutnya.
“Seorang Junzi (Luhur Budi) selalu bersikap sungguh-sungguh, maka tiada khilaf. Kepada orang lain bersikap hormat dan selalu susila. Di empat penjuru lautan, semuanya saudara” (Sabda Suci Jilid XII:5) menunjukkan bahwa ajaran Khonghucu mampu menerima pluralisme , menjalin saling pengertian, membentuk persaudaraan, tidak menjadi individu yang mengisolasi diri, pungkas Lilian saat mengakhiri wawancara,(fkub/budi)