Home > Berita dan Kegiatan > Kunjungan Ke Gereja HKBP Cilincing
Berita dan KegiatanKristen Protestan

Kunjungan Ke Gereja HKBP Cilincing

 

IMG_3116

(FKUB-JAKARTA) Keberadan HKBP Cilincing ini sudah berusia 15 tahun, namun Jema’atnya beribadah masih menggunakan ruang kelas yayasan Yoel Morek Labora di Komplek Angkatan Laut Dewa Kembar Cilincing.

Gereja HKBP saat ini sudah memiliki tanah sendiri dan sudah sertifikat atas nama HKBP, serta sudah ada bangunannya yang terletak di jalan Kesatrian – Cilincing, tapi belum bisa digunakan karena terkendala ijin.

Gereja HKBP sangat sadar betul sebagai warga negara yang baik, perlu menjalankan proses-proses yang sudah menjadi ketentuan yang berlaku, guna mendapatkan ijin pembangunan. Pada saat ini gereja HKBP Cilincing sedang mengajukan permohonan rekomendasi pembangunan rumah ibadat kepada FKUB Provinsi DKI Jakarta.

 

IMG_3122

Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi DKI Jakarta bersama Kanwil Agama Provinsi DKI Jakarta dan FKUB Wilayah Jakarta Utara melakukan verifikasi data dan meninjau lokasi pembangunan gereja HKBP Cilincing, di Jalan Kesatriaan – Cilincing (11/2/2016).

Kunjungan verifikasi ke gereja HKBP cilincing ini, merupakan bagian tugas FKUB Provinsi DKI Jakarta. Untuk memastikan segala sesuatunya sudah berjalan dengan baik, sehingga nantinya setelah dikeluarkan surat rekomdasi tidak ada masalah.

Verifikasi data ini adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh pihak yang akan mengajukan permohonan surat rekomndasi pendirian rumah ibadah, sesuai dengan perundang-undangan dan ketentuan peraturan bersama menteri serta peraturan gubernur no. 83 tahun 2012.

Pada sambutannya Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta – Ahmad Syafii mengatakan: setelah kita lihat keadaaan dan kondisi gereja HKBP Cilincing, sudah seharusnya bagi kita semua untuk membantu panitia atau jema’at yang ada disekitar sini, agar pembangunan rumah  ibadat dapat berjalan dengan baik.

“Kita sangat prihatin dengan kondisi gerja HKBP, kok di Jakarta masih ada bangunan tempat ibadah yang kondisinya seperti ini”.

Ahmda Syafi’i menambahkan, ternayata masih banyak orang yang keliru, melihat rumah ibadat di Jakarta dikira semuanya bagus, mewah, ternayata masih ada yg seperti ini. Oleh karena itu bila mana semuanya sudah disampaikan serta fkub sudah memeriksa dan sudah berkunjung kesini, artinya secara administrative persyaratan yang diatur dalam PBM dan dalam Pergub DKI Jakarta No. 83 tahun 2012, sudah tertpenuhi, imbuhnya.

Ahmad Syafii juga mengatakan, “Bahwa di tahun 2015 Indonesia dapat meningkatkan kerukuanan antar umat beragama yang  sangat luar biasa”, menurut Menteri Agama Republik Indonesia posisi kita diatas 76 % tingkat kerukunan umat beragama diseluruh Indonesia, meningkat sangat pesat. Mudah-mudahan ditahun 2016, dengan kita mengadakan kegiatan-kegiatan semacam ini kerukunan antar uamt beragama semakin meningkat dan membaik, lanjutnya.

Rudy Pratikno selaku Koordiantor Bidang Rekomendasi FKUB Provinsi DKI Jakarta menambahkan, “Kehadiran kami disini untuk melajutkan hasil verifikasi yang telah dilakukan oleh fkub Jakarta utara, yang sangat baik dalam menjalankan tugasanya untuk memberikan pertimbangan dari permohonan gereja HKBP Cilincing.

“Memang kalau kita lihat, sudah sepantasnya atau selayaknya Gereja HKBP Cilicning ini untuk dilakukan renovasi total, karena keadaan gereja yang sangat sederhana”.

Selanjutnya Rudy Pratikno berpesan kepada panitia pembangunan, “Nanti setelah bangunan ini sudah jadi dan bagus, jangan berhenti membangun silaturahmi dengan warga sekitar, sehingga kerjasama dapat berjalan dengan baik”.

Dan mudah-mudahan dengan pemberian rekomedasi gereja HKBP Cilincing dapat membawa manfaat, dan lebih membawa kesejahteraan bagi masayrakat sekitar, imbuhnya.

IMG_3099

Dalam kesempatan itu FKUB Provinsi DKI Jakarta, mendengarkan testimony atau kesaksian dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, Babinsa, dan Polsek, atas rencana pendirian rumah ibadat gereja HKBP Cilincing.

Pertama, Bapak Sukiman Lurah Cilincing: “Pada prinsipnya kami pihak kelurahan mendukung dengan rencana pembangunan gereja HKBP Culincing”, dan mudah-mudah pembangunannya dapat berjalan lancar. Dan dengan pembangunan gereja HKBP ini dapat meningkatkan pelayanan bagi jema’at HKBP dan dapat membawa kerukunan antar umat beragama di sekitar lingkungan gereja dan warga kelurahan Cilincing.

Kedua, Perwakilan dari Kecamatan Cilincing, menggatakan bahwa Bapak Camat berharap  “Pihak gereja dapat lebih erat lagi menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar RW.08”.  serta panita pembangunan dapat melibatkan karang taruna setempat agar bisa membantu dalam proses pembangunan gereja HKBP Cilincing.

Dan tidak kalah pentingnya bapak camat mengingatkan bahwa pihak gereja agar dapat memperhatikan masalah parkir, karena lokasi gereja ini dipinggir jalan, sehinnga kalau tidak diatur dapat timbul masalah dikemudian hari dengan masyarakat sekitar.

 

Ketiga, Danramil Cilincing- Mayor Simbolon menyampaikan kepada panitia pembangunan gereja supaya segala tahapan aturan bisa diikuti semua, agar pendirian gereja HKBP ini tidak menjadi polemik.

“Dan saya berharap kepada jema’at yang bergereja disini agar bisa saling hormat menghormati dengan warga sekitar, karena lingkungan gereja ini sangat sempit sehingga kalau tidak diatur masalah parkir nantinya akan timbul masalah baru”.

Oleh karena itu kepada pengurus gereja agar bisa mengatur jam gerejanya agar tidak menimbulkan polemik tambahan. Sehingga nantinya dengan berdirinya gereja HKBP Cilincing ini bisa menjadi berkah bagi warga sekitar, imbuhnya.

 

Keempat, Kanit Intel Polsek Cilincing – Bapak Rusli mewakili Kapolsek Cilincing, mengatakakan: “Kami berharap semuanya dapat berjalan dengan baik, dan tidak ada masalah”.

Kelima, Abi Ichwanudin Ketua FKUB Jakarta Utara mengatakan: “FKUB Jakarta utara sudah melakukan verifiakasi kebenaran administrasi 90-60 (90 untuk jema’at HKBP dan 60 untuk masyarakat sekitar yang tidak keberatan atas berdirinya gereja HKBP Cilincing). Kami sudah melakukan tahapan-tahapan yang luar biasa bahkan sampai larut malam untuk memastikan 60 orang warga masyarakat yang tidak keberatan dengan beridirinya gereja HKBP Cilincing, kami lakukan dor to dor sampai beberapa hari, imbuhnya.

FKUB Jakarta utara dan FKUB Provinsi berharap “Ada sinergi antara Jema’at gereja dengan masyarakat sekitar, dan lebih baik lagi apabila dalam proses pembangunan gereja, panitia pembangunan dapat melibatkan masyarakat sekitar.

Abi menambahkan, kerukunan antar umat beragama dilingkungan RW.08 ini adalah bagian dari tugas Pak RW, maka dengan berdirinya HKBP Cilincing ini, maka masyarakat Gerja HKBP Cilincing  menjadi bagian masyarakat bapak RW dan bisa dibina, sehingga kedepannya dapat bersinergi dengan masyarakat sekitar.

 

Keenam, Ketua RW.08 Bapak Basir dalam kesempatan itu mengatakan,   Alhamdulillah kondisi dilingkungan RW.08 sangat konsusif.

“Yang terpenting adalah, kita bisa saling menghormati dan bersinergi,  sehingga apa yang diharapkan atau menjadi tujuan tempat ibadah ini bisa tercapai, jadi jema’at gereja bisa beribadah sesuai ketentuan”.

Basir berpesan, “Binalah Jema’at ini dengan baik-baik, tunjukkan kredibilitasnya sehingga bisa bersinergi dengan masyarakat sekitar”.

Serta saling menjaga,  saling menghormati, tidak boleh saling memojokan yang bisa menimbulkan tindakan anarkis. Dan kami berharap pihak gereja bisa bersinergi dengan karang taruna untuk menciptkan kondisi lingkungan RW.08 menjadi lebih baik.

 

Ketujuh, H. Taufiq – Kanwil Agama DKI Jakarta: inilah proses terakhir dalam proses mendapatkan surat ijin mendirikan rumah ibadat. Tokoh-tokoh agama jangan pernah mengeluh dalam proses ini guna kebaikan umat. Dalam tipoksi, kami bersama Bimas hanya melihat 90 jema’atnya.

Taufiq menambahkan, bahwa keberadaan agama di Indonesia ini harus mememilik tempat ibadah, dan harus kita lindungi, dan tugas kami untuk melindungi itu semua.

Marilah kita bersama-sama membina jema’atnya, jangan sampai dengan adanya gereja malah menjadi masalah. Seharusnya keberadaan gereja membawa berkah bagi lingkungan dan yang terpenting perlu diperhatikan masalah parkir, imbuhnya.

H. Taufiq berpesan bagi masing-masing tokoh agama, “Marilah kita kuatkan jema’ah kita, pengikut kita agar makin kuat ibadahnya”. Kalau sudah kuat ibadahnya pasti tidak akan ada masalah. Yang Kristen membina agama dan umatnya dengan baik jadi orang baik, dan yang muslim membina jema’ahnya dengan baik sehingga menjadi orang baik. karena orang-orang baik itu tidak akan saling berbenturan. (budi/fkub)