(FKUB JAKARTA) Ketua Umum Matakin Budi S Tanuwibowo mengaku senang dengan terlaksananya Kongres Internasional Khonghucu 2019 yang dilakasanakan pada Senin, 6 Oktober 2019 bertempat di Hariston Hotel & Suites jalan Bandengan Utara Penjaringan Jakarta Barat.
Dalam sambutannya Budi S Tanuwibowo mengucapkan banyak banyak terima kasih kepada para undangan yang hadir pada Kongres Internasional Khonghucu 2019.
“Sebelumnya kemarin telah dilaksanakan dialog antara Islam dan Konghucu. Ini adalah kali keempat dilaksanakannya dialog Islam-Khonghucu. Saya ingat, pertama kali dialog ini dilaksanakan, salah satunya atas prakarsa Kiai Haji Ma’ruf Amin,” ungkap Budi.
Budi menambahkan, dari hasil Dialog Islam dan Khonghucu yang dilaksanakan, setidaknya ada tiga hal yang digaris bawahi menyangkut pengembangan bisnis dan ekonomi. Pertama, tidak ada agama yang memisahkan hubungan vertikal dengan Tuhan dengan hubungan horizontal antar manusia. “Yang saya catat, bahwa dalam berbisnis kita harus menularkan keterampilan bisnis dan ekonomi kepada orang lain yang belum bisa. Ini agar kesejahteraan dapat kita raih bersama,” tutur Budi.
Kedua, bisnis yang dilakukan harus bermanfaat. Kerja bukan sekedar mencari uang, tetapi juga menjadi bagian dari ibadah. “Kalau kita baik dalam memperlakukan Tuhan, maka begitu juga kita harus memperlakukan konsumen kita,” imbuhnya.
Ketiga, diperlukan peraturan pemerintah yang ramah terhadap bisnis. Ramah bisnis itu sifatnya temporer, karena selalu ada perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk itu pelaku bisnis pun harus senantiasa siap dengan perubahan-perubahan yang ada. “Ini sejalan dengan ajaran islam untuk membaca, iqra. Dan bagi umat Khonghucu ada ajaran untuk senantiasa belajar,” ujar Budi.
Menurut Budi, dalam dialog tersebut, hadir banyak tokoh muslim, diantaranya: Agum Gumelar,Utusan Khusus Presiden untuk dialog antar agama Syafiq Mughni, Ketua ICMI Jimly Ashidiqie, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mukti. “Bahkan Mas Din Syamsudin yang tidak dapat hadir pun kemudian mengirimkan video pemikirannya,”ungkap Budi
Pelaksanaan kegiatan Dialog antara Islam dan Konghucu dan Kongres Internasional Khonghucu 2019 ini dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Nabi Kongzi ke 2570 atau Zhisheng Dan 2570 pada tanggal 27 Bayue 2570 Kongzili/25 September 2019.
Pembukaan kongres ditandai oleh penabuhan perkusi oleh Menteri Agama dan Wakil Presiden terpilih dan ditutup dengan pembacaan doa oleh Js. Liem Liliany Lontoh, S.E., M.Ag.
Kongres Internasional Agama Khonghucu 2019 dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Saifuddin, Wapres terpilih Ma’ruf Amin, Teddy Sugianto, Ketum INTI, Haris Chandra, Ompu Sri Paduka Daulat Raja Agung Panuturi Hasadaon, Dr. Joonner Rambe SE., MM, Tokoh Lintas Agama Dan Tokoh Masyarakat serta pengurus dan sesepuh Matakin. (fkub/budi)