(FKUB Jakarta) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta melaksanakan ujian test seleksi penerimaan calon mahasiswa Pendidikan Kader Ulama (PKU). di gedung sosial budaya Jakarta Islamic Centre (23/12/2020)
Pada kesempatan itu, Wakil sekretaris bidang pendidikan MUI DKI Jakarta, Tubagus Wahyudi pada sambutannya menjelaskan, PKU MUI DKI Jakarta adalah program yang setara dengan Strata 2, (Non Negeri) yang dilaksanakan selama 2 tahun, adapun biaya pendidikan full beasiswa, artinya seluruhnya akan di danai oleh negara.
Program ini gratis tapi tidak murahan karena kurikulum, dan sistem pendidikannya nanti dipimpin langsung oleh mantan rektor UIN Jakarta yaitu Prof Dede Rosyada yang saat ini menjadi kepala bidang pendidikan MUI DKI Jakarta”imbuhnya.
Tubagus Wahyudi mengapresiasi dan mengucapkan selamat datang kepada para calon Mahasiswa Kader Ulama MUI DKI Jakarta yang akan memulai pendidikannya.
Tubagus menambahkan, seleksi tes calon mahasiswa PKU dilaksanakan selama satu hari, yakni hari kamis (23/12) dan diikuti sebanyak 102 peserta yang berasal dari utusan MUI tingkat kecamatan, MUI Tingkat Kota, Pondok Pesantren, Ormas Islam, dan Instansi Pemerintahan. Panitia kan memilih 50 orang peserta terbaik berdasarkan penilaian baik ilmu pengetahuan maupun wawancara.
Adapun ujian seleksinya meliputi kajian Alquran dan hadits, bahasa Arab, Qiroatul Kutub (membaca Kitab Kuning), wawasan keislaman, dan wawancara khusus. Untuk ujian, kata Tubagus wahyudi, dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai yang diperintahkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta,lanjutnya.
Nantinya peserta Kader Ulama MUI DKI Jakarta diharapkan mampu memberikan warna dalam pembangunan masyarakat di kehidupan ummat beragama khsusnya di Provinsi DKI Jakarta, dengan membawa masyarakatnya yang dinamis dan berakhlakul Karimah.
“Semoga kepada para calon peserta, senantiasa bersyukur dan belajar dengan sungguh-sungguh. Saya yakin kalian akan menjadi kader-kader ulama yang berintegritas dalam membangun kehidupan umat beragama dan yang terpenting berakhlak baik”.tutupnya. (fkub/budi)