Purwakarta – Jika di daerah lain pemerintah daerah melarang masyarakat untuk melakukan pawai bedug, di Kabupaten Purwakarta justru sebaliknya. Perayaan malam takbiran di Kabupaten Purwakarta diisi dengan acara pawai 999 bedug yang difasilitasi oleh pemerintah.
Acara yang berlangsung pada Selasa (5/7/2016) petang ini pun tidak hanya diikuti oleh para umat muslim yang akan merayakan hari kemenangan pada esok hari. Tapi sejumlah masyarakat non muslim pun turut berpartisipasi untuk memeriahkan acara yang rutin setiap tahun digelar.
Bahkan pembukaan pun diawali oleh tabuhan bedug oleh dua pemuka agama yakni pendeta dan pastur dengan iringan takbir seorang ustad dari atas truk terbuka yang berada di bagian paling depan rombongan.
“Takbiran wengi iyeu rutin jeung nyambut malam hij syawal. Pemkab Purwakarta nghaturkeun nuhun ka aparat TNI sareng Polri nu tos ngajagi kaamanan sareng kanyamanan masyarakat ti mulai awal puasa sampe ayeuna. (Takbiran malam ini rutin untuk menyambut malam satu syawal. Pemkab Purwakarta mengucapkan terima kasih pada TNI dan Polri yang sudah menjaga keamanan mulai awal puasa sampai sekarang),” ucap Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, dalam sambutannya.
Dedi mengatakan, malam kemenangan bagi umat muslim ini melibatkan masyarakat non muslim sebagai perwujudan Ramadan Toleran yang digaungkan Pemkab Purwakarta sejak awal puasa lalu.
“Mugi Purwakarta jadi tauladan kangge masyarakat kabupaten toleran ku semangat hirup rukun. Oge ngawujudkeun Purwakata sesuai seloganna Purwakarta Istimewa. (Semoga Purwakarta jadi teladan untuk masyarakat kabupaten toleran dengan semangat hidup rukun. Juga mewujudkan Purwakarta sesuai dengan slogannya Purwakarta Istimewa),” ucap Dedi.
Usai memberikan sambutan Dedi pun beranjak ke kereta kuda yang membawa bedug berukuran besar dengan ditemani oleh Kapolres dan Dandim Kabupaten Purwakarta. Kereta kuda yang mengangkut ketiganya pun melaju di bagian paling depan dengan diiringi oleh para peserta lain.
Acara yang start di depan Kampus UPI Purwakarta itu pun berakhir di sekitaran Gedung Kembar atau tepat di depan Stasiun Purwakarta. Di tempat ini terdapat sebuah panggung sederhana sebagai tempat Bupati dan para undangan duduk menyambut 999 bedug yang diarak oleh warga.
Dari pantauan detikcom, salah satu peserta terdapat rombongan dari komunitas Tionghoa yang membawa seperangkat alat musik yang biasa digunakan dalam pertunjukan barongsai. Mereka membaur bersama dalam kemeriahan yang selalui diiringi oleh gema takbir para peserta mau pun masyarakat yang menunggu di sepanjang jalan.
Masyarakat etnis Tionghoa juga ikut berpartisipasi di acara pawai 999 bedug (Tri Ispranoto/detikcom)
Acara pun semakin meriah dengan pelepasan 999 lampion yang diterbangkan di sepanjang jalan oleh warga, pelajar, dan anggota pramuka sejak titik start hingga finish. (hri/hri)

SUMBER BERITA:Detik.com