Home > Berita dan Kegiatan > Pdt. Albertus: “Pancasila Seperti Mangkuk yang Mewadahi Segala Perbedaan”
Berita dan KegiatanUtama

Pdt. Albertus: “Pancasila Seperti Mangkuk yang Mewadahi Segala Perbedaan”

(fkub jakarta) Dr. Ngatawi Al-Zastrouw, M.Si, Pdt. Dr. Albertus Patty, MA., MST – (Ketua PGI 2014-2019), Nanda Rizka

(FKUB Jakarta) Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Periode 2014-2019 Pdt. Albertus Patty memaknai Pancasila sebagai sebuah kesepakatan masyarakat untuk menerima segala perbedaan baik suku, agama, etnis dan budaya.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Dialog Kebangsaan Hari Lahir Pancasila dan HUT DKI Jakarta ke 495 Tahun yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beraga (FKUB) Provinsi DKI Jakarta di Pondok Persaudaraan, Jakarta Pusat, Selasa, (21/06/2022)

“Ketika kita bisa menerima perbedaan etnik, agama, status sosial dan sebagainya dan kita bisa berkolaborasi, itulah Pancasila”, Kata Pdt. Albertus saat menyampaikan pandangannya tentang Pancasila.

Baginya, prinsip dalam Pancasila adalah implementasinya dari setiap butir yang terkandung dalam 5 (lima) sila tersebut. 5 (sila) tersebut harus diimplementasikan secara beriringan dalam satu tarikan nafas.

“Sebaliknya ketika saya sebagai Pendeta misalnya, mulai dari mimbar saya ngomongin kejelekan agama lain, kejelekan gereja lain itu bukanlah Pancasila dan bukanlah ajaran Kristiani sekaligus”, tegasnya.

“Karena nilai-nilai Pancasila itu termasuk juga nilai-nilai Kristiani itu adalah nilai-nilai dimana semua sila di dalam Pancasila itu juga merupakan bagian dari kehidupan Kristiani”, sambung Pdt. Albertus.


Menurut Pdt. Albertus, bangsa Indonesia wajib bersyukur atas anugerah dari Pancasila. Ia mengutip sebuah petuah zaman kemerdekaan dahulu yang mengatakan bahwa Pancasila adalah pilar persatuan bangsa.

“Kalau Indonesia ini merdeka atau diberikan kemerdekaan oleh Kolonial Belanda hanya akan diberikan beberapa hari akan hancur karena Indonesia ini terlalu banyak etniknya, agamanya terlalu banyak perbedaannya kalau tidak ada Pancasila sebagai penyangganya”, tegas Pdt. Albertus.

Pdt. Albertus menyebut banyak negara-negara besar di belahan dunia yang sebelumnya berjaya namun tidak bisa mengelola perbedaan latar belakang bangsanya kini menjadi pecah menjadi beberapa bagian.

“Kita bisa lihat bagaimana negara besar seperti Uni Soviet, India dengan Pakistan dan Bangladesh, Sudan, Inggris dengan Irlandia akhirnya pecah menjadi negara-negara oleh sebab perbedaan agama yang menjadi faktornya”, tukasnya.

Pdt. Albertus mengumpamakan Pancasila sebagai sebuah mangkuk yang mewadahi segala perbedaan di dalamnya. “Anda boleh berbeda-beda tapi jangan hancurkan mangkuk (Pancasila) ini, begitu anda hancurkan mangkuk ini maka Indonesia akan runtuh”, imbuhnya.

Oleh karena itu, Pdt. Albertus mengajak generasi muda bersama-sama membangun kerjasama dan saling berkolaborasi agar selalu hidup rukun, adil dan damai.

“Keadilan bisa diciptakan ketika kita bisa bergandengan tangan bersama seperti layaknya saudara”, pungkasnya.(fkub/eky)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *