Jurnas.com | TIDAK maksimalnya peran dan fungsi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dinilai turut memicu munculnya aksi penolakan pembagunan rumah ibadah khususnya gereja di sejumlah wilayah di tanah air.
“FKUB instrumen terpenting dalam hal pendirian rumah ibadah seperti gereja tapi tidak semua FKUB berfungsi sesuai yang diharapkan,” ujar Direktur Program Studi Agama dan Lintas Budaya Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada (UGM) Zainal Abidin Bagir menyoal Problematika Pendirian Gereja di Kantor Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Jakarta, Selasa (26/4).
Menurut Zainal, tak sedikit FKUB yang justru menimbulkan masalah dalam hal permasalahan pendirian gereja. Meski tambah Zainal banyak pula FKUB yang berfungsi maksimal sesuai peran dan fungsi serta berkontribusi positif dalam menuntaskan polemik pendirian gereja.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta Ahmad Syafii Mufid mengakui adanya FKUB yang tidak maksimal dalam menjalankan fungsi dan peranya.
“FKUB produk forum majelis agama tapi apa yang diharapkan tak selalu sesuai karena ada tokoh yang tak paham manajemen dan resolusi konflik,” katanya.
Namun jelas Mufid, hal itu tidak terjadi dalam tubuh FKUB DKI Jakarta. Menurutnya anggota FKUB DKI Jakarta telah memahami menangani setiap perbedaan diantaranya dengan pendidikan dan dialog-dialog multikultural.
sumber: Jurnas.Com