Home > Artikel > Perayaan Cap Go Meh Pantai Indah Kapuk
ArtikelKonghucu

Perayaan Cap Go Meh Pantai Indah Kapuk

Oleh. Js. Liem Liliany Lontoh, SE., M.Ag.

Perayaan Cap Go Meh 2571 Kongzili pada tahun 2020 dirayakan bersama  dengan penuh kebahagiaan oleh seluruh warga Pantai Indah Kapuk bersama Taruna Merah Putih bergembira bersama Tokoh Agama,  Tokoh Masyarakat, Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Herdi Budi, SIK, Pemerintah Kota Jakarta Pusat Sigit Wijatmoko, Bpk. Sugianto Kusuma / Aguan Pendiri Agung Sedayu Group, Ketum INTI Teddy Sugianto, Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait, Inayah Wahid putri bungsu mendiang Gus Dur dan semua elemen masyarakat Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, Jum’at (7/2/2020).

Hujan deras malam itu tidak mengurangi kemeriahan, berbagai atraksi ditampilkan sehingga menambah semarak perayaan Cap Go Meh.  Selain ragam atraksi yang ditampilkan, sebagai wujud rasa bersyukur dipanjatkan pula Doa Bersama enam Agama yang dipimpin oleh Agama Islam KH. Ahmad Astamar, MBA didampingi  Js. Liem Liliany Lontoh, SE.,  M.Ag. (Khonghucu), Drs. Nengah Dharma, SH (Hindu), Bhante Abhiseno (Budha), Pdt. Dr. A. Shephard Supit (Kristen) dan Simon Bambang Winarso (Katolik).

Sebagaimana telah menjadi suatu budaya yang berakar pada sebuah keyakinan ajaran agama, bahwa setelah lima belas hari perayaan Tahun Baru Imlek, maka kembali diadakan sebuah acara besar, bermuatkan rangkaian ibadah sujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, panjatan doa dan harapan akan kemurahan Rakhmat dan karunia Tuhan sehingga perjalanan hidup di satu tahun  mendatang selalu dan senantiasa beroleh perlindunganNYA. Selain itu, warga yang merayakannya bekumpul bersama, bergembira merasakan curahan kasih Tuhan yang pertama di tahun yang baru, acara inilah yang kita kenal dengan Cap Go Meh.

Dalam doanya KH.  Astamar mengucap syukur pada malam hari ini dimana kami berkumpul ditengah kegembiraan perayaan Capgomeh 2571 Kongzili, kami PATUT BERSYUKUR & BERDOA untuk selalu memohon perlindungan ALLAH. Sebagai bangsa yang besar, Allah telah menganugrahkan kepada kami kekayaan yg melimpah, menakdirkan kami hidup penuh dgn keaneka ragaman etnis, budaya dan agama. Semoga  ALLAH memberikan kami kemampuan dgn pertolongan-Nya untuk merawat kebhinekaan tersebut dalam kerukunan dan memberikan maaf dan ampunan bila kami bersalah. Memberikan kami kemampuan SATU KATA DENGAN PERBUATAN. Mendoakan pemimpin kami agar diberi kemampuan untuk membangun negeri yg besar ini DEMI MASA DEPAN GENERASI BANGSA INDONESIA YANG LEBIH BAIK dan menjauhkan  kami dari fitnah dan kedzoliman. Kiranya ALLAH mengabulkan doa dan pinta kami. // ROBBANA AATINA FID DUNYA HASANAH WAFIL AKHIROTI HASANAH WAQINAA AZAABANNAAR…Aaamiiin. // Merdeka — Merdeka – Merdeka..

Dalam kesempatan ini, Ketua Panitia Pelaksana Rudy Halim menyampaikan bahwa acara ini kami buat untuk tujuan mempersatukan dan mewujudkan kebhinekaan dalam Keberagaman yang mana masyarakat Tionghoa dahulu sudah banyak datang di Nusantara dan sudah menyatu dengan kebudayaan yang ada di nusantara dan kebudayaan berabad-abad lamanya kemudian tidak dapat dipisahkan lagi.

Ia melanjutkan warga Tionghoa sudah berkontribusi dalam bidang pertanian di Pulau Jawa, di masa kemerdekaan orang Tionghoa sudah banyak berkontribusi dalam kemerdekaan Indonesia, mari kita maju kan Indonesia dalam segala bidang,” tambahnya.

Walikota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko dalam pidatonya menyampaikan, bahwa kami apresiasi  kepada Panitia Pelaksana Peringatan Cap Go Meh ini sehingga dapat berjalan lancar, dan ini merupakan yang kedua kali dari kegiatan Taruna Merah Putih,  yang sebelumnya telah merayakan Natal bersama, saya ucapkan selamat kepada Panitia atas kesuksesan terselenggaranya acara ini , dan juga kepada seluruh hadirin, saya ucapkan selamat merayakan Cap Go Meh semoga di Tahun Tikus Logam ini kita diberikan kesehatan dan kemakmuran, sejahtera dalam lindungan Tuhan, pungkasnya.

Hadir pula dalam acara ini, Inayah Wahid putri bungsu  mendiang Gus Dur yang di hadapan para hadirin Perayaan Cap Go Meh bersama warga Pantai Indah Kapuk, bercerita bagaimana sejarah singkat Imlek dapat dirayakan di Indonesia secara meriah seperti sekarang ini.

“Waktu itu Chandra Setiawan dan Budi Tanusudibjo (seharusnya Budi Tanuwibowo) datang ke istana, kebetulan mereka sahabat Gusdur. Mereka datang ke sana, ngobrol-ngobrol, tiba-tiba Gusdur bilang, ya sudah kita rayakan Imlek,” kenangnya pada saat itu semasa Gus Dur menjadi Presiden.

Inayah bercerita tepat 20 tahun yang lalu, Gus Dur mengizinkan perayaan Imlek yang kini bisa dirayakan seluruh masyarakat Indonesia.

“Keputusan yang tidak butuh waktu panjang dan keputusan orang banyak. Ga butuh dipikirkan berbulan-bulan, dikaji bertahun-tahun cukup di situ saja,” ucap Inayah Wahid.

Inayah Wahid menuturkan mengapa Gus Dur merasa “urgent” dan penting untuk bisa merayakan Imlek dan diakui adanya agama Khonghucu. Khonghucu sekarang menjadi bagian dari Agama resmi di Indonesia.

“Mengapa sebegitu penting karena faktanya memang teman-teman Cina turut andil dalam Kemerdekaan Indonesia. Gus Dur tau betapa sulitnya sebelumnya untuk mendapatkan identitas tersebut,” kenangnya. Saya akan mengatakan dengan kata Cina, tidak lagi diperhalus dengan Tionghoa, sudah cukup Orde Baru membuat kata Cina menjadi buruk karena itu bukan kata yang buruk dan kita akan mengembalikan menjadi kata yang baik. Tidak perlu lagi ditempeli oleh konotasi” negatif karena memang tidak ada konotasi negatif dengan kata” itu. Dengan tenangnya Gus Dur tau betapa sulitnya di masa sebelumnya untuk memiliki identitas tsb padahal faktanya berapa banyak orang Cina yang sudah turut andil dalam memerdekakan Indonesia. Dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang  memiliki kesejahteraan, memiliki Pancasila, ada banyak sekali andil teman-teman Cina disana. Lalu apakah kita mau menutup mata, lalu kita mau menganggap ya sudah gapapa, kita biarin aja, mereka tidak perlu koq identitasnya diberikan. Gus Dur percaya tidak ada perdamaian tanpa keadilan. Salah satu cara yaitu dengan memberikan identitas mereka kembali.

Sungguh sebuah orasi kebangsaan yang sangat menyentuh hati para hadirin yang rata rata merupakan etnis Tionghoa. Semoga perayaan Cap Go Meh ini dapat menjadi suluh perdamaian bagi seluruh komponen bangsa, tanpa mempertanyakan dan mempertentangkan identitas golongan Suku Agama dan Rasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *