Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Jakarta dan Forum Kerukunan Umat Beragama menggelar silaturahmi dan Dialog Natal dan Tahun Baru 2023 di Gedung PGIW DKI Jakarta, jalan kayu jati, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (9/1/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus PGIW DKI Jakarta, (FKUB Jakarta.org) FKUB DKI Jakarta dan Pengurus Majelis Gereja Petra Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menyatukan persepsi dalam rangka penguatan kerukuna di tengah-tengah Masyarakat DKI Jakarta.
Ketua Umum PGIW DKI Jakarta Pdt. Arliyanus Larossa mengungkapkan pentingnya menjaga komunikasi antar majelis dan pimpinan-pimpinan agama di dalam kebersamaan sebagai warga bangsa Indonesia dapat terus terpelihara dengan baik.
“Kita tahu bahwa warga kita sangat majemuk secara etnis bahkan dalam internal kami sendiri sangat majemuk. Kami sampaikan bahwa PGIW ini adalah sangat majemuk karena di dalamnya hampir terhimpun semua denominasi gereja,” ujar Pdt. Larossa dalam sambutan pembukanya.
Lebih lanjut, dalam Kristen, Pdt. Larossa menyampaikan ada arasy baik dari Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII), Advent, Gereja Baptis Indonesia (GBI), Ortodoks, Balai Keselamatan dan lain-lainnya. Kesemuanya adalah perkumpulan konvesional yang berarti mempunyai konvesi dan pengakuan yang sama.
“Jadi semuanya ini sama-sama gereja kalvinis dan hampir semua pimpinan gereja ini ada di PGI,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua FKUB DKI Jakarta Prof Dede Rosyada mengapresiasi atas terlaksananya pertemuan ini. Pertemuan ini merupakan ajang untuk membawa misi untuk menyebarkan nilai-nilai kerukunan di akar rumput.
“Rukun itu adalah values (nilai) dan tidak regulating (diatur) maka melakukannya adalah dengan etika. Makanya tidak ada orang yang tidak menjalankan agamanya itu ditangkap polisi. Tetapi etika beragamanya itu tidak bagus,” kata Prof Dede.
Etika tersebut, menurut Prof Dede harus didorong oleh seluruh Masyarakat dan harus dicontoh bahwa FKUB merupakan Lembaga utama yang menjadi figur untuk mengerahkan seluruh upayanya untuk membangun kerukunan.
“Seluruh perwakilan majelis agama terutama di FKUB adalah bagaimana bisa menjadi sebuah figure dan sebuah contoh untuk merawat dan membangun kerukunan-kerukunan itu,” paparnya.
Sebab, kerukunan di Indonesia menjadi salah satu komitmen sejak awal kemerdekaan. Tidak ada pendiri bangsa Indonesia ini yang mentapkan bahwa negara Indonesia ini milik satu agama tertentu. Negara Indonesia ini adalah milik seluruh warga bangsa yang ada di dalamnya.
“Indonesia bukanlah negara agama, tetapi agama mesti diurus oleh negara agar supaya berjlan bersama-sama untuk menuju kesejahteraan,” pungkasnya.(fkub/eky)