(FKUB Jakarta.org) Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melibatkan pegiat kerukunan di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai peserta Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan di Kampus Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan , Tangerang Selatan, pada Senin (27/2/2023) hingga Jumat (4/3/2023), kegiatan tersebut juga diikuti oleh peserta dari pejabat fungsional di lingkungan Kemenag RI.
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan H. Mastuki mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan program unggulan dari satuan kerjanya.
“Pelatihan Pusdiklat ada bersifat mandatori, program unggulan dan peningkatan kompetensi pejabat fungsional. Pelatihan (Deteksi Dini Konflik) ini termasuk kategori program unggulan,” kata Mastuki saat memberikan sambutan pembukaan, Senin (27/2/2023) malam.
Lebih lanjut, Mastuki mengabarkan bahwa kegiatan pelatihan tersebut digelar dalam dua gelombang, yaitu pada 27 Februari – 4 Maret 2023 dan 6-11 Maret 2023 dengan total peserta sebanyak 400 orang.
“Kegiatan ini digelar dua gelombang, diikuti oleh total 400 peserta dengan masing-masing gelombang ada 6 angkatan,” ungkap Mastuki.
“Peserta pada gelombang pertama berjumlah 202 orang,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI H. Suyitno menambahkan bahwa pelatihan tersebut amatlah penting. Menurutnya, konflik sosial keagamaan di Indonesia sangat berpotensi karena tingkat keberagamaannya tinggi.
“Negara yang paling multikultural itu ya Indonesia.
Kita sering kali kecolongan ketika sudah terjadi konflik baru reaksi, tapi kita jarang melakukan mitigasi atau deteksi dini,” ujarnya.
Dengan melakukan deteksi dini, masih kata Suyitno, gejala konflik dapat mudah diredam melalui langkah-langkah preventif.
Terkait konflik, Suyitno menjelaskan terdapat dua macam, yaitu konflik keagamaan dan konflik kebangsaan. Setelah mengenali kedua model konflik tersebut, ia berharap para peserta dapat mengatasi berbagai konflik sedini mungkin.
“Dan kalian akan dilatih itu agar sedini mungkin (konflik) dapat diatasi,” pungkasnya.
Pelatihan Deteksi Dini Konflik pada gelombang pertama terdiri dari Angkatan I yang diikuti oleh Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf (Penais Zawa), Angkatan II Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Hindu, Angkatan III Pembimas Budha, Angkatan IV Rumah Moderasi Beragama (RMB), Angkatan V dan VI diikuti oleh Eselon II Kemenag RI, PKUB dan FKUB.(fkub/Dn)