Home > Berita dan Kegiatan > Safari Kamtibmas Polda Metro Jaya, AKBP Jajang Hasan Bisri: “Pilkada Aman Dan Damai”
Berita dan Kegiatan

Safari Kamtibmas Polda Metro Jaya, AKBP Jajang Hasan Bisri: “Pilkada Aman Dan Damai”

AKBP Jajang Hasan Bisri - KBO Binmas Polda Metro Jaya
AKBP Jajang Hasan Bisri – KBO Binmas Polda Metro Jaya

(FKUB-Jakarta) Menjelang Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta putaran Kedua, yang akan berlangsung pada tanggal 19 April 2017. Polda Metro Jaya bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jakarta menyelenggarakan kegiatan Safari Kamtibmas.

Pilkada aman dan damai itulah harapan masyarakat Jakarta khususnya, terkait pelaksanaan pesta demokrasi 5 tahunan memilih gubernur dan wakil gubernur yang tengah berlangsung di tahun 2017 kali ini.

“Kami mengharapkan pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini semua berjalan aman, lancar dan damai”, demikian ungkap AKBP Jajang Hasan Bisri, selaku KBO Binmas Polda Metro Jaya selepas melaksanakan sholat Jum’at bersama jama’ah di Masjid Jami’ Matraman Jakarta Pusat (31/3/2017).

Dalam mengawali safari Kamtibmas Polda Metro Jaya, AKBP Jajang Hasan Basri dalam sambutannya meminta masyarakat Jakarta untuk selalu waspada terhadap isu-isu negative terutama terkait dengan berita yang mudah tersebar di media social.

Pada kesempatan ini, AKBP Jajang menghimbau agar masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita yang beredar di media social yang bersifat provokatif, ataupun berbagai berita yang bernada mendiskriditkan suatu golongan.

 “Seperti peristiwa yang terjadi pagi tadi, yaitu ketika saya mendapat kiriman foto di Washapp ada orang lagi menempelkan stiker di mobil yang bertuliskan “Pribumi”. Orang yang menempelkan itu adalah orang tertentu yang berpakaian hitam. Setelah dicek ternyata berita tersebut merupakan kejadian pada tahun lalu.” ungkapnya.

Ditambahkannya, “apalagi ada hembusan berita yang menyatakan bahwa Pilkada DKI Jakarta sekarang ini berada pada level kerawanan yang paling tinggi. Kalau kita tidak memulai dan kita tidak terprovokasi maka semuanya akan berjalan lancar-lancar saja.”

AKBP Jajang berpesan, masyarakat Jakarta harus lebih cerdasi lagi dalabm mensikapi terhadap segala issue yang berkembang bernuansa SARA, agar pesta demokrasi di Provinsi DKI Jakarta dapat berjalan dengan aman, dan lancar.

KH. Ahmad Syafii Mufid -Keta FKUB Provinsi DKI Jakarta
KH. Ahmad Syafii Mufid -Keta FKUB Provinsi DKI Jakarta

Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta, K.H. Ahmad Syafi’i Mufid memberikan ceramah kepada Jama’ah sholat Jum’at.

Mengawali ceramahnya beliau berpesan bahwa dalam abad millennium sekarang ini, dimana orang banyak menyebutnya sebagai tanda-tanda akhir zaman, hendaknya kita harus mewaspadai bahaya fitnah terutama yang ditimbulkan oleh Dajjal (pembohong atau kebohongan).

“Bila kita mau memahami makna kisah ashabul kahfi (tujuh pemuda gua), ketika dibangkitkan dari tidurnya bersamanya ada koin yang ternyata kemudian uang tersebut tidak laku. Sesungguhnya arrokim (coin) dalam Bahasa Indonesia adalah bandrol. Dari zaman ashabul kahfi sampai kepada zaman dimana segala sesuatu itu ada bandro/label harganya, yang artinya adalah pasar global, dan inilah yang disebut sebagai puncaknya dari berbagai macam kebohongan”, ungkapnya.

Ketika dalam keadaan yang sudah seperti itu hendaknya kaum muslimin harus berhati-hati karena akan banyak fitnah. Terutama fitnah yang paling berat di dunia ini adalah fitnah yang berkaitan dengan tahta, harta dan wanita—begitulah filosofi orang Jawa menyebutkan. Bila dalam Bahasa Rasululloh SAW adalah hubbuddunya wakarohiyatul maut  (cinta dunia dan takut mati). “Inilah fitnah yang sudah sangat luar biasa kehadirannya”, imbuhnya.

Kapankah fitnah Dajjal itu hadir? Kiayi yang berasal dari Demak ini menjelaskan, “Fitnah itu hadir dan bisa dilihat ketika terjadi pergantian kepemimpinan.”

Oleh karena itu Kiayi Ahmad Syafi’i Mufid berharap, “Marilah kita kuatkan Jakarta jangan sampai mau diadu domba, dan jangan pula mau diajak untuk berbuat kerusakan (fasad)”.

Kalau ada yang melanggar hukum, maka silahkan laporkan kepada bapak polisi. Kalau berkaitan dengan Pemilu Pilkada saya sudah tidak perlu lagi mengajarkan bebek berenang. Karena bapak-bapak sudah pasti memahaminya harus kemana pilihannya. Tapi kalau sampai terjadi berita seperti yang bapak Jajang sebutkan tadi, itu akan berakibat fatal.”

Diakhir ceramahnya, Ahmad Syafi’i Mufid mengajak kepada hadirin, “Mari kita bersama-sama memohon kepada Allah SWT bahwa negeri Jakarta menjadi negeri yang adil, makmur dan diridhoi oleh Allah SWT. Semua masyarakat Jakarta sehat lahir dan bathin. Tidak kekurangan sandang, pangan dan papan. Gemah ripah loh jinawi totok tentrem kerto raharjo.”

2

Hadir juga pada acara tersebut, Taufan Bakri dari Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Astamar dan H. Elisman Iljas anggota FKUB Provinsi DKI Jakarta(fkub/Imshal/budi)