Home > Berita dan Kegiatan > Wakil Walikota Pekanbaru: “Tokoh Agama Agar Dapat Memelihara Kerukunan Umat Beragama”
Berita dan Kegiatan

Wakil Walikota Pekanbaru: “Tokoh Agama Agar Dapat Memelihara Kerukunan Umat Beragama”

Pekanbaru, 23/9/2014, Dr. KH. Ahmad Syafi'I Mufid - Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta sedang memberikan materi dalam Seminar bagi seluruh anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Pekanbaru.
Pekanbaru, 23/9/2014, Dr. KH. Ahmad Syafi’I Mufid – Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta sedang memberikan materi dalam Seminar bagi seluruh anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Pekanbaru.

(FKUB – Jakarta) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru menggelar seminar bagi seluruh anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Pekanbaru.

Acara yang di gelar di hotel Furaya, Selasa (23/9/2014) dibuka oleh Wakil Walikota  Pekanbaru H. Ayat Cahyadi S.Si Dalam kata sambutannya, wakil walikota meminta agar tokoh agama, tokoh agama dan pengurus rumah ibadat dapat membantu memelihara kerukunan umat beragama dengan mengembangkan toleransi dan kerjasama.

Kegiatan ini diikuti oleh wakil-wakil seluruh kecamatan dan FKUB Kota Pekanbaru yang berjumlah 200 orang.  Sebagai narasumber dalam acara ini: Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta – Dr. KH. Ahmad Syafi’I Mufid,Ketua FKUB Kota Pekanbaru, – Ismardi Ilyas, MA dan Tokoh Masyarakat Melayu,sebagai moderator Mus Alimin.

Agus Pramono, Kepala Kesbangpol, kepada wartawan mengatakan tujuan di gelarnya seminar ini untuk meningkatkan hubungan antara umat beragama di kota Pekanbaru.

“Harapan kita seminar ini  bisa menumbuhkan keselarasan hidup antara umat beragama, saling berdampingan saling bertoleransi untuk tidak mempersoalkan agama,” ujar Agus.

Menurut dia dalam seminar ini di bahas bagaimana isu kedekatan antara umat beragama dan upaya menekan perbedaan yang ada sebagai potensi.

“Perbedaan itu potensi jangan dijadikan masalah. Mari kita jangan menonjolkan perbedaan karena berbeda itu indah dan  manusia hidup memang diciptakan sudah berbeda,” terang dia.

Kembali dikatakan Agus, Perbedaan itu hal yang perlu di cermati bukan dijadikan pertikaian antara agama, budaya, suku dan ras (sara).

Ia menambahkan untuk, Kota Pekanbaru sejauh ini kondisi perbedaan ini relaif aman ” tidak ada kerawanan politik karena tokoh adat , agama semua LSM dan Forum bisa menahan diri dalam perbedaan,” tambah dia.

Terkait banyaknya isu sara di luar Pekanbaru seperti ISIS yang di khawatirkan bisa mempengaruhi, ia menghimbau semua harus berbasis ke agama karena agama tahu mana yang baik mana yang buruk.

“Semua diawali dari rumah, jadilah orangtua yang baik karena itu cara kita menangkal isu  isis,” tutupnya.(budi/fkub)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *