(FKUB Jakarta) Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta menyambangi Kantor Wilayah Kementerian Agama Jakarta. Kedatangan rombongan tersebut dalam rangka audiensi untuk meminta masukan dan arahan kepada Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta sebagai salah satu Wakil Penasehat FKUB DKI Jakarta.
“Kedatangan kami disini ingin meminta masukan dan arahan terkait merawat kerukunan umat beragama, terlebih kebanyakan kami pengurus baru (bergabung di FKUB),” kata Ketua FKUB DKI Jakarta KH Yusuf Aman, Rabu siang (15/10/2025), di ruang pertemuan Kanwil Kemenag DKI Jakarta.
Kiai Yusuf menambahkan bahwa secara kelembagaan, FKUB memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan umat beragama. Dia pun membuka wacana agar FKUB, yang saat ini hanya di tingkat provinsi dan kota/kabupaten, dibentuk hingga tingkat kecamatan.
“Jika kita lihat, FKUB ini tugasnya berat, merukunkan, mendialogkan, dan punya peran yang strategis. Ke depan kita ingin mengusulkan agar FKUB sampai di tingkat kecamatan,” jelasnya.
Selain itu, Kiai Yusuf juga menyinggung tentang Harmony Award yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI. Dia bersama pengurus lainnya mengaku berkonsentrasi agar Jakarta dapat meraih ajang tersebut, mengingatkan kondusivitas dan tidak adanya konflik bernuansa agama di ibu kota hampir satu dekade terakhir.
“Maka, kami berharap Jakarta bisa mendapatkan Harmony Award (tahun ini)” ungkap pria yang juga menjabat Wakil Ketua MUI DKI Jakarta tersebut.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta KH Adib menyambut baik kedatangan pengurus FKUB DKI Jakarta. Dia berpesan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang multikultural dan multireligius. Menurutnya, kekayaan itu harus dikelola dan dirawat dengan baik.
“Maka, Jakarta harus terdepan dalam konteks itu,” ungkapnya.
Kiai Adib menyebutkan bahwa Kerukunan Umat Beragama menjadi fokusnya di Kementerian Agama. Menurutnya, FKUB merupakan mitra strategis dalam merawat kerukunan tersebut. Sebab itu, dirinya akan terus mendukung aktivitas FKUB DKI Jakarta, “termasuk kami mendorong untuk mendapatkan Harmony Award” terang kiai Adib.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar pengurus FKUB mendalami Indeks Kerukunan dengan mengundang Puslitbang Kemenag yang saat ini menjadi Pusbangkom MKMB Kemenag.
“Untuk mendalami indeks kerukunan, kita perlu undang Pusbangkom Kemenag atau leading sektor terkait. Ada 3 variabel yang dinilai dalam indeks kerukunan, yaitu toleransi, kesetaraan, dan kerjasama. Kita berharap Jakarta meningkat indeks kerukunannya”.(Dn/fkub)

