(FKUB-JAKARTA) Masjid Jami Al Fajri berdiri sejak tahun 1947 di kampung Gerobokan sekarang menjadi Pejaten Barat, sejalan dengan perkembangan jaman dan kemajuan lingkungan Pejaten Barat maka Masjid Jami Al Fajri perlu menyesuaikan sesuai kebutuhan. Oleh sebab itu Pengurus Masjid Jami Al Fajri bermaksud merenovasi bangunan masjid Al Fajri agar lebih luas, rencana bentuk bangunan Masjid Alfajri yang baru ini menurut arsiteknya banyak diilhami oleh masjid – masjid di Turki.
Dalam rangka Implementasi Undang – Undang,dan implementasi Pergub No.22 th 2012, mendirikan rumah ibadat harus ada landasan konstitusi. Oleh karena itu Panitia pembangunan sedan g memproses ijin prinsip untuk merenovasi bangunan masjid Jami Al Fajri, harus ada surat rekomendasi dari FKUB Provinsi DKI Jakarta.
Sesuai dengan arahan dari FKUB Provinsi DKI Jakarta Panitia pembangunan Masjid Al Fajri mengumpulkan para tokoh masyarakat, tokoh pemerintahan dan masyarakat sekitar di masjid Jami Al Fajri (22/9/15) untuk memenuhi syarat pengajuan ijin prinsip.
Pada kesempatan itu hadir Camat Pasar Minggu, Perwaiklan Kelurahan Pejaten Barat, Ketua RT, Ketua RW se Kelurahan Pejaten Barat, tokoh masyarakat, ulama, pihak kepolisan,Pengurus FKUB Wilayah Jakarta Selatan, sedangkan Pengurus FKUB Provinsi DKI Jakarta hadir pada acara tersebut dipimpin oleh Drs, Rudy Pratikno sebagai wakil Ketua FKUB DKI Jakarta Bidang Rekomendasi, H, Syarief Tanudjaya, H. Taufiq Rahman Azhar sebagai Sekretaris FKUB DKI Jakarta, Pdt. Raintung, Pdt. Ferry, Romo Suyadi, KH. Astamar, H. Aris Banaji, H. Echa Abdullah, Pdt. Liem Wira Wijaya, Pdt. Ong, dan Eko Budiono.
Taufiq Rahman Azhar dalam sambutannya: ami hadir pada kesempatan ini adalah ingin melihat langsung lokasi pembangunan masjid Al Fajri, dan sekaligus ingin mendengarkan kesaksian dari masyarakat sekitar pembangunan masjid. Oleh karena itu kami mengecek data 90 orang penguna dan 60 orang yang mendukung rencana renovasi masjid Al Fajri.
Kami tidak ingin setelah surat rekomendasi keluar malah terjadi demo masyarakat yang tidak menginginkan masjid ini berdiri imbuhnya.
Sementara itu Rudy Pratikno selaku wakil ketua Bidang Rekomendasi menambahkan: Tujuan kedatangan kami adalah menjalankan tugas yang dibebankan oleh pemerintah mengenai rekomedasi pendirian rumah ibadah, dan kami sebetulnya pada saat panitia pembangunan presntasi di kantor FKUB DKI Jakarta, kami sudah sangat yakin kalau masjid Al Fajri sudah siap semuanya, tapi karena ini sudah menjadi tugas kami makanya kami hadir kesini untuk melihat langsung dan sekaligus mendengarkan langsung masukan – masukan atau saran – saran dari tokoh masyarakat dan tokoh pemerintah disekitar masjid Al fajri.
Pada kesempatan itu pula mendegarkan kesaksian atau masukan –masukan dari tokoh masyarakat sekitar masjid Jami Al Fajri:
Pertama, Ketua RT 18/01 Kelurahan Pejaten Barat : kebetulan lokasi masjid Al Fajri ini diwilayah kami, jadi kami sangat mendukung dengan rencana renovasi masjid Jami Al Fajri.
Kedua, Ketua RW 03 Kelurahan Pejaten Barat: saya sangat mendukung rencana renovasi masjid Al Fajri, mengingat sejak saya usia 7 tahun sudah mengaji di masjid ini, jadi sudah luar biasa maka sangat diperlukan perbaikan-perbaikan masjid ini karena memang Jama’ahnya juga banyak, jadi kepada FKUB DKI Jakarta dapat menyetuji ijin prinsip masjid Al Fajri.
Ketiga, Perwakilan Kelurahan Pejaten Barat: Bu Lurah mohon maaf tidak bisa hadir karena ada acara, beliau titip pesan semoga acara pengurusan ijin prinsip renovasi masjid Al Fajri bisa berjalan lancer dan baik, sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur.
Keempat, Camat Pasar Minggu: Masjid Jami Al Fajri ini menjadi salah satu Primodananya diantara masjid yang ada di Kecamatan Pasar Minggu, masjid ini merupakan kebutuhan jadi harus kita pertahankan dan kita kembangkan bukan hanya untuk tempat ibadah saja tapi kita kembangkan untuk kegiatan-kegiatan masyarakat lainnya, jadi kami atas nama camat Pasar Minggu sangat menyambut baik kegiatan ini.(fkub/budi)