
(FKUB JAKARTA) Bertempat di Gedung Dharma Sevanam Pura Aditya Jaya Rawamangun, seluruh pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta, bersama pengurus Daerah Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi DKI Jakarta, serta Pengurus Wilayah PHDI dari 5 Wilayah Kota se-DKI Jakarta menggelar acara Dialog Interaktif dan Buka Puasa Bersama, dalam dialog tersebut dipimpin oleh Ketua FKUB DKI, DR. KH. Ahmad Syafi’i Mufid didampingi Pedande Panji Sogata.
Beberapa pertanyaan disampaikan pengurus PHDI DKI serta PHDI dari 5 wilayah Kota, menyangkut masalah puasa, ucapan Salam dalam Islam serta beberapa ajaran Islam lainnya, dan dijawab oleh Ulama yang juga Ketua FKUB DKI, DR. KH. Ahmad Syafi’i Mufid.
Dalam sambutannya, Perwakilan umat Hindu serta PHDI yang diwakili Pedanda Panji Sogata menegaskan, bahwa pihaknya berterimakasih pada seluruh pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi DKI Jakarta yang terus membangun kebersamaan, acara Dialog dan Buka Puasa bersama di Pura Aditya Jaya Rawamangun ini, merupakan kegaitan yang digelar ketiga kalinya.
Dengan dialog keagamaan yang membahas masalah Puasa umat Islam ini menurut Pedanda Panji Sogata, merupakan kegiatan yang baik, sehingga umat Hindu juga mengerti akan kewajiban umat Islam dalam berpuasa, sehingga pada akhirnya kita bisa saling mengenal, menghargai dan menghormati, dalam menjalankan ibadah puasa, serta terus terbangun kerukunan sesama umat beragama, ungkap Pedanda Panji Sogata.
Sementara saat ditemui wartawan seusai acara Dialog Interaktif dan Buka Puasa Bersama tersebut, Ketua FKUB DKI, DR. KH. Ahmad Syafi’i Mufid pada wartawan menjelaskan bahwa, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang sudah disusun pengurus FKUB DKI dalam kegiatan Safari Ramadhan dengan berbuka puasa secara bergiliran, kalau beberapa hari lalu dimulai dari MATAKIN (Konghuchu), PGI (Kristen) dan saat ini di PHDI (Hindu) berikutnya digelar oleh Pengurus NU, WALUBI (Budha) dan berikutnya di Katedral yang diselenggarakan oleh umat Katolik.
Dengan kegiatan Dialog dan buka puasa bersama ini, juga sebagai bagian dari pendidikan multi kultural yang diikuti oleh umat Hindu, Budha, Konghuchu, Kristen serta Katolik akan makna puasa bagi umat Islam, dimana selama ini banyak juga umat beragama lain, tidak memahami akan Ramadhan maupun Salam secara Islam, maka dengan kegiatan seperti ini umat beragama lain juga memahami, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman, kita bisa saling menghargai satu sama lain.
Kegiatan seperti ini juga sebagai wujud implementasi dari pengamalan nilai-nilai luhur yang ada pada Pancasila untuk saling menghargai penganut agama yang satu dengan yang lain, FKUB terus mencari waktu untuk saling berkomunikasi, kita tidak ingin memperdebatkan perbedaan, karena kita sudah sepakat dalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Diakuinya, untuk berbicara perbedaan memang mudah, karena NKRI ini terdiri dari berbagai Suku, Budaya, Ras maupun Agama, tentusaja yang kelihatan adalah perbedaan, Kebhinekaan ini realitas, dan kita sudah sepakat menjadi satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia. “Dan kita juga sudah sepakat satu tujuan yaitu keadilan dan kemakmuran, oleh sebab itu kita tidak perlu berbicara perbedaan namun marilah kita bangun kebersamaan untuk mencapai tujuan Masyarakat yang adil dan makmur,” pinta DR. KH. Ahmad Syafi’i Mufid. (Sos/Ridhwan)