(FKUB Jakarta.org) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama menyelenggarakan Dialog dan Festival Seni Budaya Lontas Agama dalam Rangka pencetusan Tahun Toleransi 2022 Tingkat Provinsi DKI Jakarta di Mal Artha Gading, Jakarta Utara, Minggu, (25/09/2022).
Ketua FKUB DKI Jakarta Prof Dede Rosyada menyambut baik atas gelaran yang melibatkan seluruh tokoh agama dan stakeholder DKI Jakarta, sehingga dapat disaksikan langsung oleh seluruh masyarakat DKI Jakarta.
“Saya rasa ini pertama kali Dialog yang kemas dengan pertunjukan seni budaya lintas agama dan disaksikan oleh seluruh pengunjung di saat semua menikmati akhir pekannya. Ini yang pertama kali”, Kata Prof. Dede dalam sambutannya.
Prof Dede mengingatkan bahwa Toleransi adalah blueprint yang sejak dulu telah dicanangkan oleh para tokoh pendiri bangsa Indonesia.
“Toleransi adalah sebagai penguat dan perekat keberagaman bangsa Indonesia yang sejak dahulu memiliki latar belakang yang berbeda”, katanya.
Prof Dede menyatakan dengan adanya program kolaborasi FKUB-Kemenag DKI Jakarta mempunyai pengaruh yang signifikan. Sebab di Indonesia ada Kementerian yang membidangi dan mengakomodasi seluruh agama.
“Tugas FKUB menjadi sangat strategis untuk menghimpun semua agama kemudian bisa saling balance, saling berkomunikasi sehingga memiliki gagasan yang sama”, ujarnya.
Kemudian, Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah itu juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menggelorakan toleransi, terlebih, Indonesia saat ini akan menyongsong tahun politik di tahun 2024 mendatang.
“Tahun 2024 mari kita buktikan bahwa kita bisa bersatu dan bahwa kita bisa damai. Terimakasih”, lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta Cecep Khairul Anwar mengungkapkan bahwa pertemuan ini sangat strategis untuk memperlihatkan pada seluruh Provinsi lain, bahwa DKI Jakarta bersama seluruh umat beragama dapat hidup rukun, hidup bersama menuju Jakarta Damai, Indonesia Rukun.
“Karena kerukunan tidak datang secara tiba – tiba, tetapi kerukunan tercipta oleh Toleransi dan kebersamaan, ” ujarnya.
Cecep mengingatkan bahwa DKI Jakarta merupakan barometer kerukunan di Indonesia mulai Sabang hingga Marauke. Dan ini juga berdampak pada seluruh Provinsi.
“Dimana jika kita melihat sejarah, Provinsi yang terjadi letupan DKI selalu menjadi pusat perhatian, ” Lanjutnya.
Cecep berharap, kegiatan ini dapat merajut Kebhinekaan Lintas Agama khususnya di DKI Jakarta agar terwujud kedamaian.
“Mari kita buktikan bahwa masyarakat DKI Jakarta mampu menjaga kesatuan dan merawat Kebhinekaan, ” harapnya.
Kegiatan Dialog tersebut juga menampilkan pertunjukan seni dan budaya yang berasal dari representasi Majelis-Majelis Agama, di antaranya, Gambus dan Tari Sufi (Islam), Pecak Silat ASAD (Islam) Tari Sekar Jagat (Hindu), Gambang Kromong (Katolik), Tari Dewi Kwan Im (Buddha), Keroncong Tugu (Kristen), dan Barongsai (Khong Hucu).
Kemudian kegiatan tersebut memuat penandatangan deklarasi Tahun Toleransi 2022 tingkat Provinsi DKI Jakarta yang melibatkan seluruh Para Tokoh Agama dan Forkopimda DKI Jakarta.(fkub/eky)