(FKUB Jakarta.org) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta menerima audiensi Mahasiswa Universitas Jayabaya Jakarta Kartini Esmeralda dan Zahra Aqina Okaviona di Kantor FKUB DKI Jakarta, Gedung Graha Mental Spiritual Lantai 4, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, (23/2/2023) pagi.
Kedatangan dua mahasiswa Jayabaya itu diterima langsung oleh Wakil Ketua FKUB DKI Jakarta Romo Antonius Suyadi, Sekretaris FKUB DKI Jakarta H Abi Ichwanuddin dan sejumlah anggota FKUB DKI Jakarta.
Mahasiswa Universitas Jayabaya Kartini Esmeralda menuturkan pihaknya sengaja menyambangi FKUB DKI Jakarta untuk memperdalam pengetahuan seputar kerukunan umat beragama.
“Rencanananya kami akan mengadakan seminar tentang bagaimana penguatan kerukunan di era 4.0 khususnya bagi mahasiswa,” kata Kartini.
Seminar tersebut, kata Kartini bertujuan untuk membangun kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga kerukunan, terutama di Kota Jakarta yang masyarakatnya sangat beragam.
“Kita ingin mendengar masukan serta arahan dari FKUB bagaimana cara mahasiswa menanggapi gesekan antar masyarakat beragama dan bagaimana cara meredam konflik tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris FKUB DKI Jakarta H Abi Ichwanuddin menyampaikan pada prinsipnya, FKUB DKI Jakarta mendukung upaya yang dilakukan oleh generasi muda dalam memelihara kerukunan antar umat beragama.
“Kami apresiasi adanya institusi pendidikan, terutama perguruan tinggi yang sudah mulai concern dengan kerukunan,” ucapnya.
Abi menjelaskan bahwa FKUB DKI Jakarta mempunyai 2 program strategis pemeliharaan kerukunan yang perlu dilakukan secara masif hingga ke seluruh masyarakat.
“FKUB mempunyai program dialog lintas agama dan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang FKUB. Saya kira ini perlu dielaborasi dan diperluas,” jelasnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Wakil Ketua FKUB DKI Jakarta Romo Antonius Suyadi. Pihaknya mengaku siap memberikan perhatian penuh untuk gagasan yang diusung oleh pihak Mahasiswa Universitas Jayabaya itu.
“Program seperti perlu diperluas cakupannya dengan melibatkan seluruh mahasiswa dari berbagai latar belakang agama, sehingga semua perspektif terkait kerukunan bisa berbicara dan mendialogkan,” ujar Romo Suyadi.
“Beberapa kegiatan pada dasarnya bisa disinergikan. Kami siap memfasilitasi sebagai narasumber apabila gagasan tersebut akan direalisasikan,” pungkasnya.(fkub/eky)