Home > Berita dan Kegiatan > Js. Liem Liliany Lontoh: “Tahun Baru Imlek Merupakan Hari Keagamaan”
Berita dan KegiatanKonghucu

Js. Liem Liliany Lontoh: “Tahun Baru Imlek Merupakan Hari Keagamaan”

(FKUB JAKARTA) Warga Jakarta keturunan Thionghoa  merayakan Tahun Baru Imlek 2570 Kongzili di Kongmiao – Taman Mini Indonesia Indah yang jatuh pada tanggal 5/2/2019.

Pada kesempatan itu kami mewawancari Js. Liem Liliany Lontoh, S.E., M.Ag selaku Ketua Matakin Provinsi DKI Jakarta setelah beliau memimpin acara peribadatan.

Tahun baru Imlek Merupakan Hari Keagamaan

Menurut Liliany, Tahun Baru Imlek merupakan Hari Raya yang sangat sakral, karena sarat dengan nilai keagamaan. Tahun Baru bukan hanya sekedar memakai baju baru, makan-makan  dan bersenang-senang melainkan saatnya untuk memperbaharui diri agar lebih baik dari tahun sebelumnya.

Liliany mengutip dari Kitab Thai Hak (Ajaran Besar Bab II:1 tertulis, Pada tempayan Raja Thong terukir kalimat, “Bila suatu hari dapat memperbaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar baharu selama-lamanya!”

Ketika ditanya,  bagaimana dengan sebagian kalangan Tionghoa yang menyatakan bahwa Tahun Baru Imlek adalah merupakan hari raya kebudayaan, Liliany menjawab bahwa Imlek menurutnya adalah Hari Raya Keagamaan.

“Pemerintah meliburkan secara Nasional hanya untuk Hari libur agama dan hari libur Nasional. Terlalu istimewa apabila hari kebudayaan Tionghoa sampai diliburkan, bagaimana dengan kebudayaan yang lain?”

Liliany yang juga pengurus FKUB Kota Jakarta Barat menambahkan, perhitungan Tahun Baru Imlek 2570 Kongzili dipakai untuk menghormati Nabi Kongzi yang menyarankan digunakannya kembali penanggalan Dinasti Xia. Perhitungan tahun Kongzili pun dimulai pada tahun kelahiran Nabi Kongzi yaitu tahun 551 sebelum Masehi. Untuk tahun ini perhitungannya (551 + 2019 = 2570), dan sejak penetapan itu penanggalan imlek yang digunakan tidak berubah sampai sekarang.

Peribadatan Tahun Baru Imlek

Menyambut tahun baru Kongzili, umat Konghucu melakukan serangkaian ritual dimulai dari Ji Si Siang Ang atau  Hari Persaudaraan seminggu menjelang Imlek, dimana saatnya berbagi kasih kepada saudara saudara yang kurang mampu. Saudara disini bukan hanya umat sendiri tetapi juga peka terhadap lingkungan sekeliling. Selanjutnya sehari sebelum Imlek umat Khonghucu melaksanakan sembahyang leluhur, menjelang tengah malam pada hari terakhir sebelum Imlek umat Khonghucu wajib bersembahyang untuk mengucapkan syukur atas semua berkah yang telah Tian (Tuhan) berikan sepanjang tahun ini.

Setelah itu, dilaksanakan ibadah peringatan tahun baru tanggal 1 bulan 1 Kongzili dan umat Khonghucu saling mengucapkan selamat, memberi hormat, serta mendoakan kesehatan,kebahagiaan, kesejahteraan dan segala perkara kiranya dapat terselesaikan dengan baik, lancar dan sukses. Selanjutnya sembahyang King Thi Kong dilaksanakan  ada tanggal delapan bulan kesatu Kongzili, tepatnya saat Zi Shi atau pada pukul 11  malam sampai 1 dini hari.

Lalu pada tanggal 15 bulan kesatu Kongzili dilakukan sembahyang Sang Yuan kepada Bumi sebagai awal musim tanam. Pada saat ini bertepatan dengan sembahyang Shiwu atau tanggal 15 juga disebut sembahyang Yuanxiao atau di Indonesia dikenal juga Cap Go Meh sebagai peringatan malam purnama pertama di tahun baru.

Demikianlah seluruh rangkaian ibadah dan perayaan Tahun Baru Kongzili yang merupakan hari besar pertama dari seluruh rangkaian ibadah sepanjang tahun yang dirayakan umat Khonghucu di seluruh dunia.

Harapan di Tahun Baru Imlek 2570 Kongzili

Liliany berharap, Tahun Baru Imlek kali ini yang merupakan Shio Babi Tanah, semoga Kota Jakarta tetap rukun, aman, damai, dan Maju Kotanya Bahagia Warganya, dikarenakan Kota Jakarta sebagai barometer Indonesia. Serta di tahun politik ini, semoga Indonesia bisa memilih pemimpin bangsa yang mampu mengemban aspirasi rakyat, terutama dalam hal toleransi dan pluralisme.

Semoga momentum untuk memperbaharui diri ini dapat kita manfaatkan secara optimal untuk introspeksi diri, memperbanyak sujud syukur ke Hadirat Tian, Tuhan Yang Maha Esa, saling tepasalira terhadap sesama, dan memperbanyak amal-ibadah kita, pungkasnya.

Atas nama pribadi, keluarga dan  MATAKIN Provinsi DKI Jakarta, saya menyampaikan:

“Selamat Tahun Baru Imlek 2570 Kongzili. Gong He Xin Xi, Wan Shi Ru Yi”, kepada seluruh umat  Khonghucu dan semua yang merayakannya“.

Kegiatan Tahun baru Imlek ini dihadiri oleh Rohaniwan, Pengurus dan umat Khonghucu di Provinsi DKI Jakarta, juga hadir mbak Imesh dari Komunitas Bhinneka bersama ibu dan kedua anaknya.(fkub/budi)