
(FKUB Jakarta) Menjelang akhir dan pergantian tahun, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta terus berupaya membangun kolaborasi dalam membangun kehidupan harmonis antar umat beragama di ibu kota, yaitu dengan menggelar Silaturahim dan Dialog bersama Pemerintah Provinsi, DPRD, dan Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Selasa (07/12), di Hotel Sunlake, Jakarta Utara.
Dalam kesempatan tersebut, ketua FKUB DKI Jakarta Prof. Dr. KH. Dede Rosyada, MA melaporkan kinerja FKUB sepanjang tahun 2021.
“Yang pertama bahwa di awal tahun, FKUB DKI Jakarta mendapatkan Harmony Award atas kinerja di tahun 2020, mudah-mudahan di waktu mendatang kita mendapat harmoni award yang sama” ungkapnya.
Selanjutnya, Prof. Dede menyampaikan program-program yang sudah dilaksanakan FKUB DKI Jakarta, baik berdasarkan tusinya, seperti dialog, sosialisasi, aspirasi, dan rekomendasi, maupun di luar tusi FKUB.
“Kami banyak melakukan dialog, sosialisasi, menampung aspirasi, dan mengeluarkan rekomendasi. Tidak ada proposal yang kami tolak. Bahkan gereja yang terkendala puluhan tahun bisa tembus tahun ini” lanjutnya.
Gereja yang dimaksud oleh Prof. Dede adalah Gereja Damai Kristus yang terletak di Duri Selatan, Jakarta Barat dan Gereja Kalvari di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Sebelumnya, kedua gereja tersebut telah lama memproses perizinan rumah ibadat namun menemui kendala, yaitu berupa penolakan dari beberapa pihak.
Atas kinerja FKUB yang sangat baik sepanjang 2021, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus FKUB se-DKI Jakarta. “Saya apresiasi kepada semua pengurus FKUB se-DKI Jakarta atas kerja kerasnya” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B.A menyambut baik kegiatan silaturahim dan dialog tersebut. Dia mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya, baik alamnya maupun suku bangsanya.
Dari itu, pria yang akrab disapa Ariza memberikan pesan agar segenap warga negara terus merawat keberagaman tersebut.
“Indonesia memiliki 13.000 suku bangsa. Dan masing-masing suku memiliki budaya. Keragaman ini jangan sampai membuat kita terpecah-pecah” pesannya.
Ariza juga menyampaikan tiga macam persaudaraan atau ukhuwah. Yaitu ukhuwah islamiyyah, ukhuwah wathaniyyah, dan ukhuwah basyariyyah.
“Kita punya ikatan persaudaraan atau yang disebut ukhuwah. Ada ukhuwah Islamiyyah, ikatan kita karena keyakinan. Ada ukhuwah wathaniyyah, ikatan kita sebagai satu bangsa. Dan ukhuwah basyariyyah, ikatan kita dalam kemanusiaan” jelasnya.
Menurutnya, kunci kemajuan bangsa Indonesia adalah ketika antar umat beragama saling menjunjung nilai-nilai persaudaraan tersebut, saling menghormati, dan saling menghargai satu sama lain.
“Bangsa ini bisa maju, damai, dan sejahtera, kunci utamanya Kerukunan Umat Beragama. Kalau di antara kita bisa saling menghargai dan menghormati, insyaallah Indonesia ini bisa rukun. Karena kita punya semboyan Bhineka Tunggal Ika” kata Ariza.
Ariza mengajak kepada semua yang hadir untuk terus merawat kerukunan dan menghormati segala perbedaan. “Mari kita menjaga dengan segala perbedaan. Kita pastikan kerukunan hadir di antara kita” tutupnya.
Secara resmi, kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Gubernur dan dilanjutkan dialog dengan narasumber Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua, S.E., Kepala Badan Kesbangpol DKI Jakarta Drs. Taufan Bakri, M.Si., dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta Dr. H. Cecep Khairul Anwar, M.Ag.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus FKUB Provinsi, Kota, dan Kabupaten se-DKI Jakarta.(fkub/Dn)