Home > Berita dan Kegiatan > FKUB Jakarta Memperingati Kesaktian Pancasila, Prof. Dede: Virus Ideologi Mengganggu
Berita dan KegiatanUtama

FKUB Jakarta Memperingati Kesaktian Pancasila, Prof. Dede: Virus Ideologi Mengganggu

(FKUB Jakarta) FKUB Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan RPK FM  mengadakan Talk Show Interaktif dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, bertempat di studio FKUB Provinsi DKI Jakarta (1/10/21).

Kegiatan Talk Show dilakukan secara Live Streaming, melalui chanel Youtube FKUB. TV dan Youtube RPK dengan mengangkat tema “Kesaktian Pancasila Menjawab Tantangan Kerukunan dipandu oleh Argo, sebagai narasumber: Prof. Dr. KH. Dede Rosyada, MA – Ketua FKUB DKI Jakarta dan Pdt. Manuel E Raintung – Ketua Majelis Jemaat GPIB Kharis Jakarta Timur ini.

Menurut Prof. Dr. Dede Rosyada, MA pihaknya selalu peduli dengan perkembangan Jakarta dari gangguan-gangguan yang sifatnya intoleran. Hanya saja, katanya, kalau gangguan dengan memanfaatkan cara-cara cyber akibat globalisasi susah ditangkal.

“Kita tidak bisa menahan globalisasi. Globalisasi itu tolls-nya satelit, kemudian teknisnya medsos. Informasi-informasi itu masuk kepada setiap orang dari mana pun dia, dan yang diakses orang tidak akan tahu. Jangan-jangan ada warga Jakarta yang sedang chatting dengan ISIS, jangan-jangan ada warga Jakarta yang sedang chatting dengan Taliban, kita nggak tahu,” ungkap Prof. Dr. Dede Rosyada, MA.

Prof. Dede  mengatakan, di Jakarta ini ada 5000 pengungsi Afghanistan.

“Kalau virus gampang di vaksin tapi kalau virusnya virus ideologi itu ‘kan mengganggu. Taliban itu domestikisasi perempuan, perempuan dimasukkan ke rumah. Di kita ‘kan ekstensifikasi perempuan, kita keluarkan perempuan, keluar rumah,” ujarnya. Globalisasi, katanya, tidak bisa dibendung.

Sementara itu, Pdt. Manuel E. Raintung, S.Si, MM, mengatakan hidup adalah bagaimana bisa berelasi satu terhadap yang lain. “kita harus saling mendorong memberikan motivasi menciptakan kedamaian di bumi.

“Damai di bumi, juga harus damai di hati juga. Saya kira di dalam pandangan Islam juga sama untuk mengasihi sesama. Bahkan Yesus mengajarkan mengasihi musuh juga,” kata Pdt Manuel yang juga sebagai wakil sekretaris FKUB Provinsi DKI Jakarta.

Dikatakan, gereja punya program untuk membangun dan membina sumber daya insani supaya menjadi manusia unggul, manusia beriman, yang sungguh-sungguh berkualitas dan berintegritas.

“Jaga dan rawat hidup supaya mendatangkan kebaikan, mendatangkan berkat bagi banyak orang. Saya dari GPIB, maka tidak hanya program gereja dan masyarakat tapi juga program-program untuk membangun iman umat yang tidak bicara sorga-sorga melulu yang kadang tidak mau tahu lagi tentang kehidupan bersama,” tandas Pdt Manuel.

Menurutnya, dalam hidup bersama perlu membangun suasana sorgawi dengan orang lain.

“Ini menjadi tema-tema aktual ketika kita bersama-sama membangun kehidupan rukun, damai dan adil ini,” katanya menyebutkan bahwa semua itu bisa terjadi karena nilai-nilai kebangsaan yang dihadirkan Pancasila.

“Kehidupan beragama di Indonesia itu juga mendapatkan pengaruh dari kesaktian Pancasila. Persoalan-persoalan kebangsaan selama ini semua menjadi terpadu dan terarah karena ideologi Pancasila. Kita bisa hidup bersama dengan Pancasila. Jadi kalau Pancasila tidak sakti kita semuanya berantakan,” kata Pdt Manuel.

Ia berharap, kedepan bangsa ini semakin menghayati nilai-nilai Pancasila sebagaimana dulu pernah diterapkan pengajaran pendidikan moral Pancasila yang pernah ada dalam kurikulum pendidikan nasional. Karena dari sana bisa mengembalikan lagi pengajaran-pengajaran penghayatan pengamalan Pancasila.(fkub/budi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *