Home > Berita dan Kegiatan > Prof. Dede Rosyada: “Kerukunan antar Umat Beragama di Jakarta Sangat Baik”
Berita dan KegiatanUtama

Prof. Dede Rosyada: “Kerukunan antar Umat Beragama di Jakarta Sangat Baik”

(FKUB JAKARTA) Kerukunan antar umat beragama di provinsi DKI Jakarta selama ini sudah berjalan baik, walaupun masih ada pihak-pihak yang menilai kerukunan antar umat beragama di Jakarta kurang baik.

Hal tersebut disampaikan Prof. Dede Rosyada selaku Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta -Riza Patria pada saat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta beserta Pimpinan Majlis Agama beraudiensi dengan  Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta (27/5/202).

“Perlu kami sampaikan bahwa, kondisi kerukunan antar umat beragama di provinsi Jakarta sangat kondisif,  hubungan antar majelis agama terjalin dengan baik”.

“Setiap tahun majelis majelis agama turut melakukan kegiatan buka puasa bersama dengan bergilir lokasi pelaksanaannya di KAJ, di Vihara, di PGIW, di PHDI, di WALUBI dan di MATAKIN”.

Prof. Dede juga menjelaskan bahwa, FKUB Provinsi DKI Jakarta memiliki tugas pokok dan fungsi yang telah diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) nomor:9/8 tahun 2006 pasal 9, yaitu: melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat; menampung aspirasi ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat, menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan gubernur dan melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang keagamaan.

Selain itu, FKUB Provinsi DKI Jakarta memilik kewajiban untuk selalu menjaga Kerukunan antar umat beragama dan mendukung program dalam penanggulangan dampak Covid-19 serta diberlakukannya PSBB, pungkas Prof.Dede.

Js. Liliany Lontoh selaku Ketua MATAKIN Provinsi DKI Jakarta menambahkan bahwa FKUB Provinsi DKI Jakarta bersama majelis-majelis agama memiliki program Warung Kerukunan dalam rangka membantu Pemrov DKI Jakarta dalam membantu masyarakat yang kurang mampu terdampak Covid-19 dan diberlakukannya kebijakan PSBB di DKI Jakarta.

Sementara itu, Romo Antonius Suyadi perwakilan dari Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menginformasikan bahwa seluruh gereja Katholik yang ada di Jakarta  juga ikut ambil bagian dalam penanganan dampak Covid-19 di Jakarta dengan membanatu masyarakat kurang mampu yang tidak terjangkau oleh pihak manapun.

“Gereja Katholik melakukan itu dengan sungguh sungguh dan ikhlas tanpa pamrih, dan pada akhirnya kita akan membuat laporan berbentuk bagaimana Gereja Khatolik ikut bagian dalam penaggulangan Covid-19”, imbuh Romo Yadi.

Keberadaan FKUB di Jakarta dan Indonesia dirasakan sangat bermaanfaat sebagai wadah komunikasi dan Koordinasi pimpinan Majelis Agama dalam menjaga kerukunan dan menyelesaikan masalah atau gesekan yang terjadi ditingkat bawah. hal tersebut diungkapkan oleh Pendeta Liem Wira Wijaya selaku Ketua WALUBI DKI Jakarta.

Pdt.Liem mengatakan, kami sangat bersyukur dengan adanya FKUB, karena dengan adanya FKUB kita bisa saling komunikasi, berkoordinasi dan berdialog antar tokoh agama apabila terjadi masalah kerukunan antar umat beragama di Jakrta.

“Saya sebelum adanya FKUB tidak kenal dengan pimpinan PGIW, MUI, PHDI tetapi setelah adanya FKUB minimal 2 kali dalam seminggu kita bertemu dan berdisku terkait bagaimana menjaga kerukunan di Jakarta”

pada kesempatan itu, pdt Liem menyampaikan harapan kepada Bapak Wagub yang mana sebagai Ketua Dewan Penasihat FKUB dapat memberikan waktunya sedikit untuk FKUB, untuk memberikan  arahan.

“Harapan kami, Bapak Wagub yang mana sebagai orang tua kami dapat memberikan waktunya sedikit untuk FKUB, kami perlu arahan dari bapak, ujar Liem.

Senada dengan harapan Pdt. Liem, Pendeta Manuel E Raintung selaku Ketua PGIW Provinsi DKI mengatakan bahwa Wakil Gubernur DKI Jakarta sebagai Ketua Dewan Panasihat FKUB Provinsi DKI Jakarta perlu mengatur waktu pertemuan secara berkala dengan FKUB.

“Perlu diatur waktu pertemuan secara berkala antar Wagub sebagai Ketua Dewan Pansihat FKUB Provinsi DKI Jakarta, karena kita sudah terlalu lama tidak ada Wakil Gubernur”.

Namun kami telah membuktikan dengan kekosongan wagub dalam beberapa tahun ini, kami mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi kita sebagai FKUB dan kami mendoakan semoga Bapak wakil Gubernur selalu sehat dan sukses dalam menjalankan tugas, punkas Raintung.

Dalam Audiensi tersebut Wakil Gubernur didampingi oleh Kepala Kesbangpol DKI Jakarta dan Kepala Biro Dikmental Provinsi DKI Jakarta, sedankan pengurus FKUB Provinsi DKI Jakarta yang hadir antara lain: Prof. Dr. KH. Dede Rosyada, MA – Ketua FKUB Jakarta, Drs. H. Abi Ichwanudin, M.Si – Sekretaris FKUB Jakarta, KH. Ahmad Astamar – Wakil Ketua utusan dari MUI DKI Jakarta, Pdt. Manuel E Raintung – Wakil Sekretaris dari PGIW Jakarta, Romo Antonius Suyadi, Pr – Wakil Bendahara dari KAJ, Pdt. Liem Wira Wijaya – anggota dari WALUBI, Pendande Ida Pandji Soegata – anggota dari PHDI dan Js. Liem Liliany Lontoh – Anggota dari MATAKIN.(fkub/budi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *